Keadaan Perpustakaan Universitas Palangka Raya (UPR) Saat Ini


Tulisan berasal dari pengalaman penulis sendiri selama hampir 3 semester ini. Harapannya dengan Tulisan ini, UPT Perpustakaan UPR dapat berbenah agar lebih baik lagi, dan mendukung peningkatan minat membaca mahasiswa UPR. Penulis melihat masih banyak kekurangan disana-sini yang membuat mahasiswa kurang berminat membaca di perpustakaan UPR ini. Adapun alasan penulis meyampaikan mahasiswa kurang minat membaca di perpustakaan UPR ini adalah sebagai berikut:
  Peminjaman maksimal 2 Buku, Padahal mahasiswa untuk menulis makalah, proposal, skripsi, dan tulisan lainnya dituntut harus memiliki banyak sumber referensi buku. Hal ini membuat banyak mahasiswa lebih banyak beralih dengan hanya mencari lewat Internet atau browsing. Dan pengalaman yang saya lihat ketika mahasiswa hanya browsing saat mencari sumber refensi makalah mereka kurang membaca dan kurang memahami materi yang mereka susun.
  Jangka Waktu peminjaman buku hanya 4 hari. Pendapat penulis 4 hari itu kurang bagi penulis untuk membaca buku itu dan kurang efektif juga karena kita harus sering datang perpustakan UPR. Jadi, ketika penulis membaca buku terus dibayangi waktu untuk pengembalian buku, karena jika telat ada sanksinya.
 Sanksi terlambat mengembalikan buku denda Rp. 1000/hari. Bagi penulis denda ini bukanlah jalan yang terbaik, karena menurut penulis adalah kebanyaan mahasiswa di UPR ekonominya adalah menengah ke bawah. Rp. 1000 sangat berguna bagi mahasiwa apalagi mahasiswa yang nge-kos. Dan Penulis telah 2 kali telat mengembalikan buku, pertama 27 hari maka saya membayar denda Rp. 27.000. Kedua, terlamabat 5 hari maka denda Rp. 5.000
  Buku-buku di UPR sendiri sangat sedikit, dan kurang banyak ditambah buku-buku baru. Jadi, jikapun penuh rak buku-buku di perpustakaan UPR itu, adalah buku-buku terbitan yang dapat dibilang lumanyan cukup lama. Hal inipun telah mengurangi semangat penulis untuk sering berkunjung dan membaca ke perpustakaan UPR.

Kemudian keadaan Perpustakaan UPR ini jika dibandingkan dengan Perpustakaan Daerah Kalimantan Tengah (PERPUSDA) di kota Palangka Raya sangat berbeda. Kebanyaan Mahasiswa lebih tertarik membaca dan meminjam buku di PERPUSDA tersebut karena Jangka waktu peminjaman buku adalah 14 hari, Jenis-jenis buku sangat banyak, terbitan bukunya terus ada yang baru, dan fasilitas Ruang internet yang dapat dipakai gratis. Penulis dapat bertanggung jawab akan tulisan ini. Dibuat penuh dengan rasa kesadaran dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Tulisan ini murni ada karena keinginan penulis agar sekali lagi saya sampaikan, UPT Perpustakaan UPR berbenah menjadi lebih baik lagi. Karena ketika saya telah merasa nyaman dengan keadaan ini, tidak akan ada perubahan terjadi.

 Palangka Raya, 13 November 2018
 A.S.S. (BBA 117 155)

 SEKIAN DAN TERIMAKASIH 
HIDUP MAHASISWA!!! 
 M E R D E KA!!!

Komentar