BAHASA ASING YANG JARANG DIKETAHUI ARTINYA DALAM BAHASA INDONESIA


PUPUS BAHASA PUPUSLAH BANGSA
Tulisan ini muncul, karena pemuda sekarang lebih bangga menggunakan bahasa asing. Padahal bahasa Indonesia adalah identitas bangsa ini. Lihatlah bagaimana lembaga/organisasi/instansi di Indonesia ini dengan bangga menggunakan bahasa asing.

Bahasa asing memang perlu, tetapi kita juga harus dapat mengendalikannya, agar bahasa Indonesia tidak menjadi nomor 2 di tempat kelahirannya sendiri. Sumpah pemuda, bagian ketiga berbunyi…
KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENJUNJUNG BAHASA PERSATUAN, BAHASA INDONESIA
Sekarang apakah kita  telah menjunjung bahasa persatuan tersebut?
Silahkan anda jawab sendiri.

Contoh cara mengendalikan bahasa Asing terhadap bahasa Indonesia:
TAKLIMAT
(Briefing)
Buatlah bahasa Indonesia dengan tulisan lebih besar dan lurus, sedangkan bahasa asing ditidurkan/miring dan diperkecil. Dengan demikian kita tidak merasa aneh dengan bahasa persatuan kita sendiri. Dan dengan hal sekecil itu telah membuktikan kecintaan kita terhadap bangsa ini.


MANCAKRIDA
(Outbond)

PERUNDUNGAN
 (Bullying)

LOKAKARYA
(Workshop)

Tambahan berhubung karena sedang bulan  Ramadan.
Penulisan Ramadhan yang benar adalah RAMADAN (tanpa H).
Ini beberapa istilah yang sering penulisannya kurang tepat.
Yang bahasa Baku tanpa kurung (yang  dalam kurung tidak baku)

Ramadan (Ramadhan)
Sahur (saur)
Salat ( sholat)
Alquran (Al-Quran)
Idulfitri (Idul Fitri)
Halabihalal (Halal Bihalal)
Azan (Adzan)
Insyaallah (Inshaallah)

(cek di KBBI versi V). Dalam KBBI tersebut juga dijelaskan arti kata-kata yang saya sebutkan diatas. sekarang pasang (install) di  gawai anda. Kemudian pasangan yang cocok untuk KBBI versi V adalah  PUEBI (Pedoman Umum  Ejaan Bahasa Indonesia). Dan PUEBI ini juga tersedia di gawai/gadget anda.

Saran tambahan ikuti instagramnya @ivanlanin, karena beliau adalah seorang yang ahli dalam bahasa Indonesia.



Komentar