ESAI PERKEMBANGAN PENDIDIKAN INDONESIA


Penulis                        : Afrelan Sius Silalahi
Fakultas/Jurusan      : Ekonomi/Manajemen
Universitas                 : Universitas Palangka Raya (UPR)

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN MASA SEBELUM PROKLAMASI DAN PASCA PROLAKMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
I. PENDAHULUAN
          Pendidikan yang baik dan benar  menurut  penulis adalah pendidikan yang bersifat dinamis atau selalu dapat berkembang dan  berubah sesuai kebutuhan manusia. Pemikiran manusia dari masa ke masa pasti akan mengalami perkembangan. Maka, perkembangan  pendidikanpun harus dapat menyesuaikan kebutuhan pemikiran tersebut agar dapat dipelajari dan dijelaskan secara ilmiah.
Penulis membagi dua  masa kondisi dan perkembangan dunia pendidikan di Indonesia,  yaitu:
1.1. Pendidikan Masa Sebelum Proklamasi
1.1.1 Pendidikan Masa Kolonial Belanda
1.1.2 Pendidikan Masa Kolonial Jepang
1.2. Pendidikan Masa Pasca Proklamasi
1.2.1 Pendidikan Masa Orde Lama
1.2.2 Pendidikan Masa Orde Baru
1.2.3 Pendidikan Masa Reformasi
                         (sumber gambar: Dakta.com)

II. ISI
            Pendidikan menurut KBBI, adalah  proses mengubah sikap dan tata laku seseorang  atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan  latihan ;proses;perbuatan;cara mendidik. Sekarang kita akan  melihat bagaimana proses pendidikan itu  terjadi dari masa ke masa yang penulis sebutkan sebelumnya.
2.1 Masa Sebelum Proklamasi Kemerdekaan
Masa sebelum proklamasi ini adalah penulis mulai dari saat Belanda datang dalam bentuk VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) sampai kolonial Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.
2.1.1 Pendidikan Masa Kolonial Belanda
Belanda memperkenalkan sistem pendidikan formal yang lebih terstruktur pada rakyat Indonesia, yaitu:
1. ELS (Europeesche Lagere School) – Sekolah Dasar bagi Orang Eropa.
2. HIS (Hollandsch-Inlandsche School) – Sekolah Dasar bagi Pribumi.
3. MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) – Sekolah  Menengah.
4. AMS (Algeme(E)Ne Middelbare School) – Sekolah Atas.
5. HBS (Hogere Burger School) – Pra-Universitas
Belanda juga mendirikan perguruan tinggi di Pulau Jawa pada abad ke-20. Tujuannya saat itu adalah Belanda ingin memperdalam pendidikan di Indonesia.
Beberapa perguruan tinggi yang didirikan, yaitu:
1. School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) – Sekolah kedokteran di Batavia.
2. Nederland-Indische Artsen School (NIAS) – Sekolah kedokteran di Surabaya.
3. Rechts Hoge School – Sekolah hukum di Batavia.
4. De Technische Hoges School (THS) – Sekolah teknik di Bandung.
2.1.2 Pendidikan Masa Kolonial Jepang
Sekolah – sekolah yang ada dalam zaman Pendudukan Jepang yaitu
A.. Sekolah dasar waktu itu dipergunakan istilah sekolah rakyat yang terbuka untuk semua golongan penduduk sebagai kelanjutan adalah Sekolah Menengah Pertama dan selanjutnya Selanjut Sekolah Menengah Tinggi (SMT), lama pendidikanya Tiga tahun  SMP dan tiga tahun untuk SMT.
B. Untuk Sekolah kejuruan menengah ialah Sekolah Pertukangan sedangkan sekolah Hukum masa pendudukan Jepang juga didirikan Sekolah Pelayaran dan sekolah Pelayaran Tinggi. :Sekolah guru terdiri atas tiga macam yaitu Sekolah Guru dua tahun Sekolah Guru empat tahun dan sekolah guru enam tahun .Disamping itu masih terdapat Sekolah Pertanian di Tasikmalaya dan Malang
C. Pemerintah Jepang juga membuka Sekolah Tinggi Pamong Praja dan Sekolah Kedokteran Hewan.
D. Sementara itu, untuk pembinaan kesiswaan, Jepang mewajibkan setiap murid sekolah untuk rutin melakukan beberapa aktivitas berikut:
1.      Menyanyikan lagu kebangsaan Jepang, Kimigayo setiap hari.
2.      Mengibarkan bendera Jepang, Hinomura dan menghormat bendera Jepang, Tenno Heika setiap pagi.
3.      Setiap pagi mereka juga harus melakukan Dai Toa, bersumpah setia pada cita-cita Asia Raya.
4.      Setiap pagi mereka juga diwajibkan melakukan Taiso, senam Jepang.
5.      Melakukan latihan-latihan fisik dan militer.
6.      Menjadikan bahasa Indonesia sebagai pengantar dalam pendidikan

2.2  Pendidikan Pasca Proklamasi
            2.2.1 Pendidikan Masa Orde Lama
Orde lama dalam sejarah politik Indonesia merujuk kepada masa pemerintahan Soekarno yang berlangsung dari tahun 1945 hingga 1967.  Salah satu yang menentukan orde lama dengan kebijakan pendidikannya adalah, terciptanya UU  No. 4 tahun 1950, Tentang dasar-dasar pendidikan dan lanjut disekolah untuk seluruh Indonesia.
Pendidikan dan pengajaran berdasar atas asas-asas yang termasuk dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, dan atas budaya kebangsaan Indonesia. Sistem pendidikan Orde lama adalah sebagaai berikut :
 1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa pengantar di sekolah-sekolah di seluruh Republik Indonesia.
2. Di taman kanak-kanak dan tiga kelas terendah di sekolah rendah, bahasa Daerah dipergunakan sebagai bahasa pengantar. Pendidikan dan lanjut nasional, pengaturan pada Bab V pasal 6 yaitu sebagai berikut:
a. Pendidikan dan lanjut kanak-kanak
b. Pendidikan dan lanjut rendah
c. Pendidikan dan lanjut sedang
d. Pendidikan dan lanjut tinggi.
 2.2.2 Pendidikan Masa Orde Baru
Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Lahirnya Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966.  Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998.
Pada masa Orde Baru, terjadi berbagai perubahan dari sistem pemerintahan orde lama sebelumnya, terutama dibidang ekonomi yaitu liberalisasi sektor ekonomi dan program pembangunan jangka pendek (REPELITA). REPELITA pun akhirnya mendorong munculnya PNPP (Proyek Penilaian Nasional Pendidikan) pada tahun 1969-1970 dan merumuskan 4 masalah pokok dalam dunia pendidikan: pemerataan, mutu, relevansi dan efisiensi pendidikan.
Di tahun 1990-an, Wardiman Djojonegoro selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Kabinet VI, selanjutnya memunculkan wacana pendidikan yang bernama “link and match.
Link: Sistem Pendidikan sepenuhnya dilemparkan ke dalam mekanisme pasar.
Match: Hasil-hasil lulusan pendidikan harus mampu memenuhi kebutuhan pasar.
Terlihat jelas sekali dari wacana tersebut orientesi pendidikan yang diterapkan murni hanya memenuhi kebutuhan pasar.
            2.2.3 Pendidikan Masa Reformasi
Masa Reformasi di Indonesia dimulai pada pertengahan 1998, tepatnya saat Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 dan digantikan wakil presiden BJ Habibie hingga sekarang.
Pada masa ini pemerintah menjalankan amanat UUD 1945 dengan memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran pendapatan belanja negara.
Pendidikan di era reformasi 1999 mengubah wajah sistem pendidikan Indonesia melalui UU No 22 tahun 1999, dengan ini pendidikan menjadi sektor pembangunan yang didesentralisasikan. Pemerintah memperkenalkan model “Manajemen Berbasis Sekolah”. Sementara untuk mengimbangi kebutuhan akan sumber daya manusia yang berkualitas, maka dibuat sistem “Kurikulum Berbasis Kompetensi”.
Memasuki tahun 2003 pemerintah membuat UU No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menggantikan UU No 2 tahun 1989., dan sejak saat itu pendidikan dipahami sebagai: usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

III. PENUTUP
            3.1 Kesimpulan
Dari setiap masa pemerintahan sistem pendidikan di Indonesia selalu berusaha disempurnakan untuk mencapai cita-cita bangsa yang mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemerintah juga mengambil kelebihan dari sistem pendidikan sebelumnya untuk diterapkan pada masa berikutnya. Contoh: Kurikulum Berbasis Kompetensi disempurnakan dalam KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dan sempurnakan lagi dalam kurikulum 2013 bahkan kurikulum revisi 2013. Oleh, sebab itu penulis menyatakan diawal pendidikan itu bersifat dinamis dan akan selalu berkembang menuju arah yang lebih sempurna lagi.
            3.2 Saran
            Menurut penulis,  idealnya pendidikan sekarang itu, adalah pendidikan yang berlandaskan Pancasila, pendidikan berkarater wawasan kebangsaan, berkebudayaan dan berorientasi pada proses pembelajaran. Karena sekarang , yang dijadikan berhasilnya pendidikan itu sekarang adalah hasil akhir (nilai) belajar tanpa melihat proses yang ditempuh oleh siswa atau mahasiswanya. Akhirnya ,untuk mendapatkan nilai yang bagus banyak pelajar yang  mencari jalan instan seperti membeli kunci jawaban saat UN, menyuap guru/dosen, dan menhalalkan segala cara lainnya untuk memperoleh nilai yang dianggap bagus.
            Demikianlah, tulisan ini dibuat akhir kata “ Tak ada gading yang tak retak, tak ada jalan yang tak berkelok, mohon maaf bila ada salah kata tertulis sebelumnya.” Terimaksih.

Daftar Pustaka
Kebijakan Pendidikan Pada Masa Orde Baru | ninda ayuma - Academia.edu (diakses : 24 desember 2018 PUKUL 09.30 WIB)


Komentar