KACA MATA KU TENTANG PGN LEADERSHIP & INNOVATION CAMP II TAHUN 2019


Cirebon 8 Agustus 2019.
Ini kacamata Afrelan Sius mengikuti camp pertama bersama KSE se-Nusantara.
Diawali dengan mengirim proposal inovasi, dan Puji Tuhan dinyatakan dapat mengikuti camp. Camp ini mengintegrasikan camp kepemimpinan dan Innovation yang dimotori KSE, didonori oleh PT. Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk dan Give2Asia.
            Saya dan Anna terpilih dari Paguyuban KSE UPR berangkat dari Universitas Palangka Raya.  Take off pukul 14.00 WIB dan landing di bandara Soekarno-Hatta (Soeta) pukul 15.30 pada tanggal 4 Agustus 2019.
            Di Bandara Soeta kami langsung disambut salam hangat Paguyuan KSE UIN JKT. Kami berkumpul sampai pukul 18.00 WIB di Bandara menunggu landingnya pesawat teman-teman dari seluruh paguyuban di regional Sumatra. Setelah semua landing kamipun banyak dibantu Paguyuban KSE UIN JKT sampai ke Stasiun Kereta Api Pasar senen Jakarta, mereka bantu antar jemput bandara-stasiun, menyediakan konsumsi, dll.  
± 1 jam kami sampai  stasiun kereta  api menggunakan Grab Car.
            Kembali lagi menunggu di stasiun ±3,5 jam karena kami harus menunggu perwakilan paguyuban KSE  Jabodetaser, dan sekitarnya.  Pukul 23.30 WIB kami pun berangkat dengan gerbong kereta yang sama menuju Hotel Bentani, Cirebon, Jawa Barat. Selama diperjalanan sangat terasa guyub sesame penerima beasiswa KSE Nusantara. Kekeluargaan inilah yang membuat saya tidak merasa lelah walaupun diperjalan seharian penuh.
            Pukul 03.00 dini hari kami sampai di stasiun Cirebon, dan menunggu jemputan untuk ke Hotel. alhasil pukul 03.30 kami dijemput dan jam 04.00  langsung disodorkan makanan berat walupun masih dini hari.
Selesai makan, langsung bagi kursi  kamar. cuci muka dulu,  duduk sebentar dan lanjut ke lapangan olahraga hotel. Jadi, Saya tidak punya waktu tidur karena jam 5.00 harus sudah baris lagi untuk olahraga.  


Detik demi detik berjalan. Kami digembleng dalam area pertarungan untuk menjadi pemuda yang memiliki jiwa kepemimpimpinan serta selalu berinovasi melihat keadaan di sekitar kita. Para officer (pelatih) selalu membimbing kami agar selalu tepat waktu dan siap menjadi sesuatu dimana pun dan kapan pun. Contoh : makan berat harus selesai 5  menit, harus siap memimpin laporan, tidak boleh terlambat sedetikpun, harus semangat dalam semua  kegiatan, mandi, salat, dengan ganti pakaian hanya 15 menit harus selesai. Jika berbagai aturan diatas dilanggar  kami akan dapat  hukuman tertentu, malamnya tidak bisa tidur di kasur hotel.
Semua aturan camp demi kebaikan bersama, dapat menciptakaan  orang-orang yang disiplin, tidak  loyo, dan tidak malas-malasan. selama camp kami diapresiasi jika disiplin dengan dibari label Bintang dan jika tidak disiplin/melanggar aturan akan diberi label Tengkorak. Dan kami memliki cermin untuk selalu menyemangati , saling membangun. Cermin saya bernama Tuti Manalu dari Universitas Riau, dia selalu dapat bintang tetapi saya  selalu dapat tengkorak. Jadi Tuti juga dapat hukuman seperti saya, tidak bisa tidur di kasur/kamar Hotel.
Dari proses camp inilah kami diajarkan arti hidup itu  pasti membutuhkan orang lain, manusia sukses itu harus memilki jiwa kepemimpinan, bisa berkomunikasi dengan baik dan benar, selalu berinovasi, menghargai makanan, membangun jiwa cinta tanah air, dan udara Indonesia, menjadi mahasiswa yang tidak hanya berorientasi pada nilai, harus bisa bersosialisasi,  bisa mendesain masa depan, harus berkarakter yang baik, dapat melihat siapa diri kita sebenarnya, dll.
Terakhir, saya bagikan pesan HRD perusahaan telekomunikasi XL yang juga pernah jadi donatur beasiswa KSE, mereka tidak akan menerima orang yang IP tinggi tetapi tidak memiliki organisasi. karena seorang yang bergabung terhadap organisasi lebih mampu diajak bekerja sama.


Komentar