Catatan untuk calon pemimpin BEM: Perjuangan atau eksistensi??


Penulis :Afrelan Sius Silalahi
Surel : afrelan18@gmail.com

Di kampus ini (Universitas Palangka Raya) akan diadakan pesta demokrasi 2019. Pemetaan politik sedang dikerjakan oleh berbagi kelompok mahasiswa atau orang lain di belakang layar. Demokrasi yang baik harus mampu melahirkan kenyaman dan kesejahteraan bersama bukan membawa perpecahan atau hanya memikirkan eksistensi kelompok tertentu. Maka, hindarilah permainan isu politik identitas, isu SARA dan ukurlah kemampuan calon pemimpin anda. Lihat apa yang sudah dikerjakan dan apa harapan yang dibawanya untuk kampus ini.

Kemenangan sejati adalah kemenangan mahasiswa bukan kemenangan kelompok tertentu. Maka fokus perjuangan pemenang adalah mangakomodasi semua aspirasi mahasiswa. Maka diperlukan ada pemimpin pergerakan mahasiswa sejati. Bukan pemimpin boneka yang merupakan perpanjangan tangan dan demi kepentingan orang-orang tertentu di belakang layar.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menjadi lembaga yang dikejar oleh para pejuang pergerakan mahasiswa. Karena melalui BEM kita dapat menggerakan para mahasiswa untuk melakukan perubahan baik di internal maupun eksternal kampus khususnya masyarakat.

Coba kawan-kawan renungkan.!!!
Jika orang–orang dalam BEM itu kurang pergerakan, tidak mampu mengakomodasi aspirasi mahasiswa, lambat merespon berbagai permasalahan mahasiswa maupun masyarakat luas.
MAKA,
Kita hanya menjemput matinya pergerakan mahasiswa & Jangan harapkan ada perubahan, karena takkan ada perubahan tanpa pergerakan.

Seorang pemimpin adalah orang yang diharapkan bisa mengatasi berbagai masalah. (Napoleon Bonaparte)
Jangan Cuma berdasi dan bergengsi tetapi juga berfungsi. (Elisabet Philip).
Jadi, jangan hanya menjadi pemimpin titipan, tetapi jadilah pemimipin yang merdeka dan berfungsi seutuhnya.

Salam Perjuagan.!!!
Hidup Mahasiswa.!!!
Hidup Rakyat yang berjuang !!!
MERDEKA.!!!

Komentar