Pancasila sebagai titik temu

Globalisasi membuat Indonesia menjadi rumah bagi semua suku bangsa. 

Namun Globalisasi juga membuat negara bangsa lain tertarik masuk ke Indonesia dengan berbagai pengaruhnya seperti K-POP, Budaya Barat maupun budaya timur di berbagai bidang. Globalisasi juga membangkitkan identitas-identitas lokal yang sangat beragam.  Oleh sebab itu kita semua harus berusaha mencari titik temu.

Bagaimana masyarakat Indonesia yang multikur mencari titik temu (mencari titik temu dalam keberangaman) ?

Memperluas konektivitas dan inklusivitas terkristal dalam formula "Bhineka Tunggal Ika". Membangun kebersamaan melalui ikatan moral komunitas (Shared values). 

Dalam pendekatan Bhineka Tunggal Ika Indonesia dapat hidup dalam perbedaan. Dalam fakta kemanusiaan walaupun kita berbeda-beda,  namun dalam doktrin "bhineka" kita sama-sama manusia, kita selalu mencari kesamaan, seperti bahasa Indonesia, dan mencari ruang-ruang agar selalu tertaut seperti dalam kegiatan karnaval budaya, gotong royong dalam berbagai kejadian bahkan ketika ada bencana sekalipun. 

Inti Moral Publik (Jonatan Haidt : 2012), 

ada 6 nilai inti moral publik yaitu:

1. Care : Peduli terhadap bahaya yang mengancam keselamatan bersama.

2. Fairness : Rasa keadilan dan kepantasan

3. Liberty : Kebebasan dngan menunjung tinggi hak-hak dasar manusia

4. Loyalty : kesetiaan pada institusi ,tradisi dan konsensus bersama

5. Authority : Respek terhadap otoritas yang disepati bersama. 

6. Sanctity : Menghormati nilai-nilai yang dipandang paling ""suci" (utama). 

Bagaimana cara membuat bermartabat?

-Meningkatkan kerohanian : oleh sebab itu biarkan orang lain beribadah, tidak perlu dihalang-halangi. 

-Pribadi yang baik akan tumbuh dalam lingkungan kolektif yang baik, oleh sebab itu, jadilah warga negara yang mampu mencipatkan lingkungan kolektif yang baik dan berdampak positif di sekitarnya. 

-Manusia punya unsur-unsur Universal. Manusia sama-sama punya darah yang merah, ketika terluka merasa sakit, dan lain-lain. Oleh sebab itu, apapun perbedaan kita kita ini tetap sama-sama manusia secara universal. 


Catatan Afrelan dalam kelas ke-3 via Zoom Meeting "Young Progresive Academy Batch 2"  

dipaparkan oleh  Bpk. Yudi Latif

Komentar