Sunday, December 30, 2018

ESAI PERKEMBANGAN PENDIDIKAN INDONESIA


Penulis                        : Afrelan Sius Silalahi
Fakultas/Jurusan      : Ekonomi/Manajemen
Universitas                 : Universitas Palangka Raya (UPR)

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN MASA SEBELUM PROKLAMASI DAN PASCA PROLAKMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
I. PENDAHULUAN
          Pendidikan yang baik dan benar  menurut  penulis adalah pendidikan yang bersifat dinamis atau selalu dapat berkembang dan  berubah sesuai kebutuhan manusia. Pemikiran manusia dari masa ke masa pasti akan mengalami perkembangan. Maka, perkembangan  pendidikanpun harus dapat menyesuaikan kebutuhan pemikiran tersebut agar dapat dipelajari dan dijelaskan secara ilmiah.
Penulis membagi dua  masa kondisi dan perkembangan dunia pendidikan di Indonesia,  yaitu:
1.1. Pendidikan Masa Sebelum Proklamasi
1.1.1 Pendidikan Masa Kolonial Belanda
1.1.2 Pendidikan Masa Kolonial Jepang
1.2. Pendidikan Masa Pasca Proklamasi
1.2.1 Pendidikan Masa Orde Lama
1.2.2 Pendidikan Masa Orde Baru
1.2.3 Pendidikan Masa Reformasi
                         (sumber gambar: Dakta.com)

II. ISI
            Pendidikan menurut KBBI, adalah  proses mengubah sikap dan tata laku seseorang  atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan  latihan ;proses;perbuatan;cara mendidik. Sekarang kita akan  melihat bagaimana proses pendidikan itu  terjadi dari masa ke masa yang penulis sebutkan sebelumnya.
2.1 Masa Sebelum Proklamasi Kemerdekaan
Masa sebelum proklamasi ini adalah penulis mulai dari saat Belanda datang dalam bentuk VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) sampai kolonial Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.
2.1.1 Pendidikan Masa Kolonial Belanda
Belanda memperkenalkan sistem pendidikan formal yang lebih terstruktur pada rakyat Indonesia, yaitu:
1. ELS (Europeesche Lagere School) – Sekolah Dasar bagi Orang Eropa.
2. HIS (Hollandsch-Inlandsche School) – Sekolah Dasar bagi Pribumi.
3. MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) – Sekolah  Menengah.
4. AMS (Algeme(E)Ne Middelbare School) – Sekolah Atas.
5. HBS (Hogere Burger School) – Pra-Universitas
Belanda juga mendirikan perguruan tinggi di Pulau Jawa pada abad ke-20. Tujuannya saat itu adalah Belanda ingin memperdalam pendidikan di Indonesia.
Beberapa perguruan tinggi yang didirikan, yaitu:
1. School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) – Sekolah kedokteran di Batavia.
2. Nederland-Indische Artsen School (NIAS) – Sekolah kedokteran di Surabaya.
3. Rechts Hoge School – Sekolah hukum di Batavia.
4. De Technische Hoges School (THS) – Sekolah teknik di Bandung.
2.1.2 Pendidikan Masa Kolonial Jepang
Sekolah – sekolah yang ada dalam zaman Pendudukan Jepang yaitu
A.. Sekolah dasar waktu itu dipergunakan istilah sekolah rakyat yang terbuka untuk semua golongan penduduk sebagai kelanjutan adalah Sekolah Menengah Pertama dan selanjutnya Selanjut Sekolah Menengah Tinggi (SMT), lama pendidikanya Tiga tahun  SMP dan tiga tahun untuk SMT.
B. Untuk Sekolah kejuruan menengah ialah Sekolah Pertukangan sedangkan sekolah Hukum masa pendudukan Jepang juga didirikan Sekolah Pelayaran dan sekolah Pelayaran Tinggi. :Sekolah guru terdiri atas tiga macam yaitu Sekolah Guru dua tahun Sekolah Guru empat tahun dan sekolah guru enam tahun .Disamping itu masih terdapat Sekolah Pertanian di Tasikmalaya dan Malang
C. Pemerintah Jepang juga membuka Sekolah Tinggi Pamong Praja dan Sekolah Kedokteran Hewan.
D. Sementara itu, untuk pembinaan kesiswaan, Jepang mewajibkan setiap murid sekolah untuk rutin melakukan beberapa aktivitas berikut:
1.      Menyanyikan lagu kebangsaan Jepang, Kimigayo setiap hari.
2.      Mengibarkan bendera Jepang, Hinomura dan menghormat bendera Jepang, Tenno Heika setiap pagi.
3.      Setiap pagi mereka juga harus melakukan Dai Toa, bersumpah setia pada cita-cita Asia Raya.
4.      Setiap pagi mereka juga diwajibkan melakukan Taiso, senam Jepang.
5.      Melakukan latihan-latihan fisik dan militer.
6.      Menjadikan bahasa Indonesia sebagai pengantar dalam pendidikan

2.2  Pendidikan Pasca Proklamasi
            2.2.1 Pendidikan Masa Orde Lama
Orde lama dalam sejarah politik Indonesia merujuk kepada masa pemerintahan Soekarno yang berlangsung dari tahun 1945 hingga 1967.  Salah satu yang menentukan orde lama dengan kebijakan pendidikannya adalah, terciptanya UU  No. 4 tahun 1950, Tentang dasar-dasar pendidikan dan lanjut disekolah untuk seluruh Indonesia.
Pendidikan dan pengajaran berdasar atas asas-asas yang termasuk dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, dan atas budaya kebangsaan Indonesia. Sistem pendidikan Orde lama adalah sebagaai berikut :
 1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa pengantar di sekolah-sekolah di seluruh Republik Indonesia.
2. Di taman kanak-kanak dan tiga kelas terendah di sekolah rendah, bahasa Daerah dipergunakan sebagai bahasa pengantar. Pendidikan dan lanjut nasional, pengaturan pada Bab V pasal 6 yaitu sebagai berikut:
a. Pendidikan dan lanjut kanak-kanak
b. Pendidikan dan lanjut rendah
c. Pendidikan dan lanjut sedang
d. Pendidikan dan lanjut tinggi.
 2.2.2 Pendidikan Masa Orde Baru
Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Lahirnya Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966.  Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998.
Pada masa Orde Baru, terjadi berbagai perubahan dari sistem pemerintahan orde lama sebelumnya, terutama dibidang ekonomi yaitu liberalisasi sektor ekonomi dan program pembangunan jangka pendek (REPELITA). REPELITA pun akhirnya mendorong munculnya PNPP (Proyek Penilaian Nasional Pendidikan) pada tahun 1969-1970 dan merumuskan 4 masalah pokok dalam dunia pendidikan: pemerataan, mutu, relevansi dan efisiensi pendidikan.
Di tahun 1990-an, Wardiman Djojonegoro selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Kabinet VI, selanjutnya memunculkan wacana pendidikan yang bernama “link and match.
Link: Sistem Pendidikan sepenuhnya dilemparkan ke dalam mekanisme pasar.
Match: Hasil-hasil lulusan pendidikan harus mampu memenuhi kebutuhan pasar.
Terlihat jelas sekali dari wacana tersebut orientesi pendidikan yang diterapkan murni hanya memenuhi kebutuhan pasar.
            2.2.3 Pendidikan Masa Reformasi
Masa Reformasi di Indonesia dimulai pada pertengahan 1998, tepatnya saat Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 dan digantikan wakil presiden BJ Habibie hingga sekarang.
Pada masa ini pemerintah menjalankan amanat UUD 1945 dengan memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran pendapatan belanja negara.
Pendidikan di era reformasi 1999 mengubah wajah sistem pendidikan Indonesia melalui UU No 22 tahun 1999, dengan ini pendidikan menjadi sektor pembangunan yang didesentralisasikan. Pemerintah memperkenalkan model “Manajemen Berbasis Sekolah”. Sementara untuk mengimbangi kebutuhan akan sumber daya manusia yang berkualitas, maka dibuat sistem “Kurikulum Berbasis Kompetensi”.
Memasuki tahun 2003 pemerintah membuat UU No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menggantikan UU No 2 tahun 1989., dan sejak saat itu pendidikan dipahami sebagai: usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

III. PENUTUP
            3.1 Kesimpulan
Dari setiap masa pemerintahan sistem pendidikan di Indonesia selalu berusaha disempurnakan untuk mencapai cita-cita bangsa yang mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemerintah juga mengambil kelebihan dari sistem pendidikan sebelumnya untuk diterapkan pada masa berikutnya. Contoh: Kurikulum Berbasis Kompetensi disempurnakan dalam KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dan sempurnakan lagi dalam kurikulum 2013 bahkan kurikulum revisi 2013. Oleh, sebab itu penulis menyatakan diawal pendidikan itu bersifat dinamis dan akan selalu berkembang menuju arah yang lebih sempurna lagi.
            3.2 Saran
            Menurut penulis,  idealnya pendidikan sekarang itu, adalah pendidikan yang berlandaskan Pancasila, pendidikan berkarater wawasan kebangsaan, berkebudayaan dan berorientasi pada proses pembelajaran. Karena sekarang , yang dijadikan berhasilnya pendidikan itu sekarang adalah hasil akhir (nilai) belajar tanpa melihat proses yang ditempuh oleh siswa atau mahasiswanya. Akhirnya ,untuk mendapatkan nilai yang bagus banyak pelajar yang  mencari jalan instan seperti membeli kunci jawaban saat UN, menyuap guru/dosen, dan menhalalkan segala cara lainnya untuk memperoleh nilai yang dianggap bagus.
            Demikianlah, tulisan ini dibuat akhir kata “ Tak ada gading yang tak retak, tak ada jalan yang tak berkelok, mohon maaf bila ada salah kata tertulis sebelumnya.” Terimaksih.

Daftar Pustaka
Kebijakan Pendidikan Pada Masa Orde Baru | ninda ayuma - Academia.edu (diakses : 24 desember 2018 PUKUL 09.30 WIB)


Tuesday, November 13, 2018

Keadaan Perpustakaan Universitas Palangka Raya (UPR) Saat Ini


Tulisan berasal dari pengalaman penulis sendiri selama hampir 3 semester ini. Harapannya dengan Tulisan ini, UPT Perpustakaan UPR dapat berbenah agar lebih baik lagi, dan mendukung peningkatan minat membaca mahasiswa UPR. Penulis melihat masih banyak kekurangan disana-sini yang membuat mahasiswa kurang berminat membaca di perpustakaan UPR ini. Adapun alasan penulis meyampaikan mahasiswa kurang minat membaca di perpustakaan UPR ini adalah sebagai berikut:
  Peminjaman maksimal 2 Buku, Padahal mahasiswa untuk menulis makalah, proposal, skripsi, dan tulisan lainnya dituntut harus memiliki banyak sumber referensi buku. Hal ini membuat banyak mahasiswa lebih banyak beralih dengan hanya mencari lewat Internet atau browsing. Dan pengalaman yang saya lihat ketika mahasiswa hanya browsing saat mencari sumber refensi makalah mereka kurang membaca dan kurang memahami materi yang mereka susun.
  Jangka Waktu peminjaman buku hanya 4 hari. Pendapat penulis 4 hari itu kurang bagi penulis untuk membaca buku itu dan kurang efektif juga karena kita harus sering datang perpustakan UPR. Jadi, ketika penulis membaca buku terus dibayangi waktu untuk pengembalian buku, karena jika telat ada sanksinya.
 Sanksi terlambat mengembalikan buku denda Rp. 1000/hari. Bagi penulis denda ini bukanlah jalan yang terbaik, karena menurut penulis adalah kebanyaan mahasiswa di UPR ekonominya adalah menengah ke bawah. Rp. 1000 sangat berguna bagi mahasiwa apalagi mahasiswa yang nge-kos. Dan Penulis telah 2 kali telat mengembalikan buku, pertama 27 hari maka saya membayar denda Rp. 27.000. Kedua, terlamabat 5 hari maka denda Rp. 5.000
  Buku-buku di UPR sendiri sangat sedikit, dan kurang banyak ditambah buku-buku baru. Jadi, jikapun penuh rak buku-buku di perpustakaan UPR itu, adalah buku-buku terbitan yang dapat dibilang lumanyan cukup lama. Hal inipun telah mengurangi semangat penulis untuk sering berkunjung dan membaca ke perpustakaan UPR.

Kemudian keadaan Perpustakaan UPR ini jika dibandingkan dengan Perpustakaan Daerah Kalimantan Tengah (PERPUSDA) di kota Palangka Raya sangat berbeda. Kebanyaan Mahasiswa lebih tertarik membaca dan meminjam buku di PERPUSDA tersebut karena Jangka waktu peminjaman buku adalah 14 hari, Jenis-jenis buku sangat banyak, terbitan bukunya terus ada yang baru, dan fasilitas Ruang internet yang dapat dipakai gratis. Penulis dapat bertanggung jawab akan tulisan ini. Dibuat penuh dengan rasa kesadaran dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Tulisan ini murni ada karena keinginan penulis agar sekali lagi saya sampaikan, UPT Perpustakaan UPR berbenah menjadi lebih baik lagi. Karena ketika saya telah merasa nyaman dengan keadaan ini, tidak akan ada perubahan terjadi.

 Palangka Raya, 13 November 2018
 A.S.S. (BBA 117 155)

 SEKIAN DAN TERIMAKASIH 
HIDUP MAHASISWA!!! 
 M E R D E KA!!!

Saturday, October 13, 2018

Analisis Pekerjaan (Topik MSDM)

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

 1.1 PENGERTIAN ANALISIS PEKERJAAN
Fungsi opersional MSDM yang pertama adalah pengadaan SDM untuk keperluan organisasi/perusahaan. Dalam perusahaan besar fungsi pengadaan SDM biasanya di tangani oleh bagian personalia atau departemen SDM, sedangkan untuk perusahaan kecil fungsi ini langsung ditangani oleh pemipinan perusahaan. Kegiatan untuk meciptakan landasan bagi penerimaan dan penempatan SDM merupakan suatu langkah awal dalam MSDM yang sering disebut dengan istilah analisis jabatan atau analisis perkejaaan. Rencana kebutuhan SDM akan dapat dilaksanakan dengan tepat bila sebelumnya sudah dilakukanan alisis jabatan yang ada dan akan dalam organisasi atau perusahaan. Analisis jabatan sering disebut dengan berbagai istilah seperti analisis pekerjaan, analisis tugas, analisis aktivitas ataupun penelitian kerja. 
Analisis pekerjaan secara sistematis mengumpulkan data dan membuat pertimbangan mengenai semua informasi penting yang berhubungan dengan pekerjaan tertentu. Analisis jabatan merupakan proses pengkajian dan pengumpulan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan dan tanggung jawab suatu jabatan/pekerjaan tertentu. Analisis jabatan dalam kenyataan merupakan suatu prosedur untuk mengumpulkan, mengolah, menginterprestasikan, dan menyimpulkan segala fakta yang relevan dengan pekerjaan secara sistematis. Analisis pekerjaan sebagai suatu proses dengan menggunakan Teknik dan metode tertentu untuk mendapatkan data pekerjaan, menguraikan, mengolah, mengumpulkan, dan menyusun kembali menjadi informasi jabatan. Oleh karena itu, analisis pekerjaan berhubungan pekerjaan dan syarat mengenai orangnya untuk melakukan pekerjaan itu dengan sebaik-baiknya. 

 1.2 PRINSIP ANALISIS PEKERJAAN
 analisis pekerjaan ialah kegiatan mengumpulkan data dari tiap-tiap pekerjaan atau jabatan, bukan setiap individu atau posisi jabatan. Analisis pekerjaan diadakan untuk memberikan suatu pengertian mengenai unsur-unsur pekerjaan yang terkandung dalam setiap pekerjaan. Dua aspek penting yang perlu diperhatikan oleh setiap karyawan dalam menduduki jabatan atau tugas yaitu apa yang benar-benar harus dikerjakan sebagai suatu kewajiban dan apa yang harrus dipertanggung jawabkan oleh karyawan itu kepada atasannya. Oleh karena itu, dalam analisis pekerjaan ada beberapa prinsip yang perlu diketahui yaitu hal-hal berikut ini. 
1. Analisis pekerjaan harus memberikan semua fakta penting yang ada hubungannya dengan pekerjaan.
2. Analisis pekerjaan harus sering ditinjau, bila perlu diperbaiki.
3. Analisis pekerjaan harus dapat memberikan fakta yang diperlukan untuk bermacam-macam tujuan. 4. Analisis pekerjaan harus dapat menunnjukan unsur-unsur pekerjaan yang paling penting diantara beberapa unsur pekerjaan dalam setiap pekerjaan.
5. Analisis pekerjaan harus dapat memberikan informasi yang teliti dan dapat dipercaya.
Berdasarkan prinsip diatas maka terdapat empat macam informasi dari suatu pekerjaan yang dikemukakan oleh Dale Yoder yang dikutip dari Moekijat, yaitu
1) Apa yang dilakukan;
2) syarat-syarat perseorangan;
3) Tanggung jawab jabatan/pekerjaan; dan
 4) Kondisi kerja. Analisis pekerjaan juga senantiasa berkaitan erat dengan tanggung jawab manajemen perusahaan.
Tiga buah tanggung jawab manajemen perusahaan , yaitu:
a. Menentukan visi, misi, dan tujuan perusahaan
b. Menciciptakan lingkungan yang menghasilkan produktivitas tinggi
c. Menetapkan , dan melaksanakan tanggung jawab sosial

 1.3 Manfaat Informasi Analisis Pekerjaan Manfaat analisis pekerjaan untuk mendapatkan fakta mengenai gambaran pekerjaan dan spesialisasi pekerjaan. Manfaat bagi manajer apabila memperhatikan alisis pekerjaan dari SDM yang mereka punya adalah :
1. Memperoleh gambaran tentang prinsip “ the right man in the right place”
2. Dapat membagi/menentukan tugas bagi tenaga kerja/ semua SDM
3. Dapat membuat basis rasional bagi struktur kompensasi, tunjangan dan insentif lainnya.
4. Dapat menilai tantangan lingkungan yang mempengaruhi pekerjaan individu.
5. Dapat merencanakan kebutuhan SDM yang akan datang
6. Dapat menilai keterampilan apalagi yang dibutuhkan SDM untuk menunjang pekerjaannya sehingga dapat dilakukan pendidikan dan pelatihan karyawan.
7. Mendapat pedoman untuk merekrut, meseleksi, dan penempatan SDM
8. Sebagai dasas untuk melakukan promosi, pemindahan, demosi dan dan pembinaan karir.
9. Untuk dapat melakukan evaluasi kerja guna meningkatkan produktifitas tenaga kerja.
10. pedoman untuk menetapkan prestasi kerja.
11. Sebagai dasar untuk merevisi struktur organisasi.
12. Dasar penentuan kebutuhan bahan kerja, peralatan, kerja dan fasilitas kerja.
13. Untuk memperkenalkan pada karyawan baru dengan pekerjaan mereka.

 1.4 PROSES PENYELENGGARAAN PEKERJAAN
Dalam analisis pekerjaan dilakukan kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang berbagahi kegiatan yang dilakukan di perusahaan. Prosedur analisis pekerjaan harus memastikan bahwa data yang dikumpulkan akurat, tajam, terpercaya, dan lengkap sehingga dapat memberikan informasi mengenai pekerjaan. Adapun proses dan prosedur analisis pekerjaan diuraikan sebagai berikut :
 A. Tahap persiapan
 B. Mengumpulkan data Dalam tahap pengumpulan data ada beberapa metode yang dapat di gunakan untuk menjaring informasi pekerjaan yaitu metode berikut:
 1. Wawancara
 2. Daftar pertanyaan
 3. Pengamatan (observasi)
 4. Buku catatan harian Untuk menentukan metode analisis yang terbaik perlu mempertimbangkan berbagai faktor antara lain :
  1. Jenis jabatan atau pekerjaan
  2. Kemudahan menganalis pekerjaan mencapai tempat kerja
  3. Persiapan pendahuluan oleh penganalis
  4. Sikap dan tanggapan karyawan yang dimintai informasi tentang pekerjaannya.
 Jadi metode yang paling efektif untuk memperoleh informasi pekerjaan yang di perlukan adalah mengombinasikan semua metode pengumpulan data yang ada dan mengadakan diskusi-diskusi yang di perlukan.
Adapun kegiatan yang di tempuh untuk memperoleh informasi pada tahap pengumpulan data ini adalah sebagai berikut:
1. Mengadakan invertarisasi unit kerja yang akan menjadi sasaranan alisis pekerjaan
2. Pengorganisasian dan pembagian tugas pada para penganalis pekerjaan
3. Memberitahukan kepada unit kerja yang akan dianalis
4. Studi pengenalan yang akan meliputi fungsi dan tugas organisasi, struktur organisasi, arus kegiatan, jumlah jabatan dan jumlah karyawan
5. Penetapan jabatan /pekerjaan yang akan dianalis
6. Menyiapkan daftar isian yang akan diberikan kepada responden untuk di isi.
C. Pengolahan Data
D. Diskusi hasil pengolahan data

 1.5 Deskripsi Pekerjaan Dan Spesifikasi Pekerjaan Analisis pekerjaan
Deskripsi dan spesifikasi analisisi pekerjaan adalah proses menguraikan data pekerjaan menjadi informasi pekerjaan menjadi informasi pekerjaan atau jabatan yang meliputi indentitas jabatan, jabatan, hasil kerja, perangkat kerja, hubungan jabatan, kondisi pelaksanaan kerja dan pekerjaan. 
A. Deskripsi pekerjaan Deskripsi pekerjaan adalah suatu pernyataan tertulis yang menguraikan fungsi, tugas, wewenang, tanggung jawab, kondisi kerja, dan aspek lainnya, dan hubungan lini baik ke atas maupun ke bawah. 
Tugas yng ada dalam unit kerja mempunyai karakteristik sebagai berikut.
1. Menyerap bagian yang berartu dalam waktu kerja.
 2. Dilaksanakan untuk memperoleg suatu hasil.
 3. Dilaksanakan dalam memenuhi tanggung jawab karyawan yang dibebani.
4. Dilaksanakan menurut standar dan prosedur tertentu baik yang ditetapkan sesui peraturan maupun terjadi dari pengalaman karyawan sendiri.
 5. Membutuhkan keterampilan dan pengetahuan yang saling berkaitan.

Deskripsi pekerjaan yang baik harus memenuhi 6 macam kualifikasi, sebagai berikut
 1. Sistematis, artinya deskripsi perkerjaan terdiri dari komponen-komponen tertentu yang mempunyai fungsi dan tersusun dalam tata hubungan yang membentuk suatu sistem sehingga mudah dipahami. 
2. Jelas, artinya deskripsi pekerjaan dapat memberikan kepada pembacanya isi dan maksud yang jelas, terang, gemilang, tegas dan tidak meragukan.
 3. Ringkas, artinya deskripsi pekerjaan perlu menggunakan kata-kata dan kalimat yang singkat, pendek sehingga pembaca tidak memerlukan waktu yang lama untuk membaca dan memahaminya. 
4. Tepat, artinya deskripsi pekerjaan dapat menyajikan uraian yang memberikan pengertian yang cocok, sesuai dan tepat seperti apa yang dimaksud oleh isi pekerjaan sehingga pembacanya dapat memperoleh gambaran yang sama dengan isi yang sebenarnya. 
5. Taat azaz, artinya deskripsi pekerjaan berisi kata dan kalimat yang isinya menunjukkan arah dan maksud yang sama atau selaras dan tidak bertentangan satu sama lain. 
6. Akurat, artinya deskripsi pekerjaan disusun secara teliti dengan memaparkan keadaan yang lengkap. 
Adapun butir-butir informasi yang disusun dalam deskripsi pekerjaan yaitu sebagai berikut.
1. Nama jabatan atau pekerjaan
2. Kode jabatan
3. Unit kerja
4. Ikhtisar jabatan atau rumusan jabatan
5. Hasil kerja
 6. Bahan kerja
7. Perangkat kerja
8. Sifat jabatan
9. Uraian tugas jabatan
10. Tanggung jawab
11. Wewenang
12. Korelasi atau hubungan jabatan
13. Resiko bahaya dalam pekerjaan
14. Syarat jabatan Manfaat deskripsi pekerjaan adalah sebagai berikut.
   1. Deskripsi pekerjaan membantu menghindari adanya kebingungan dan memberikan pemahaman dalam melaksanakan pekerjaan.
   2. Dapat menghindari tumpang tindih tanggung jawab.
   3. Memudahkan prosedur recruitment, seleksi, pelatihan dan berbagai aktivitas SDM.
   4. Membantu karyawan dalam merencanakan karir.
   5. Bermanfaat dalam program keselamatan kerja.
   6. Deskripsi pekerjaan penting dalam perencanaan perubahan organisasi dan reorganisasi sesuiaperkembangan keadaan.
   7. Memberi arahan tentang pengalaman yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan.
   8. Untuk memperbaiki prosedur dan metode kerja.
   9. Membantu untuk memperbaiki administrasi dan pengendalian pekerjaan.

B. Spesifikasi pekerjaan Spesifikasi pekerjaan akan memberikan petunjuk tentang karakteristik karyawan yang di perlukan untuk dapat memangku suatu jabatan atau melaksanakan pekerjaan tertentu. Karakteristik karyawan ini sekaligus merupakan suatukualifikasi yang harus dimiliki oleh karyawan yang antara lain meliputi :
1. Tingkat pendidikan,
2. Pengalaman kerja,
3. Keadaan fisik dan mental,
4. Pengetahuan dan kecakapan berdasarkan latihan sebelumnya,
5. Unsur, jenis kelamin,
6. Kualifisikasi emosional khusus, seperti watak, karakter, temparamen dan minat kerja.
 Menurut Alex RoDger yang dikutip oleh lain Maitland ( 1993:15-16) ada tujuh bidang dalam spesifikasi pekerjaan yaitu : 1. Penampilan fisik, 2. Kemampuan diri, 3. Intelegensi, 4. Sikap, 5. Minat, 6. Kepribadian, 7. Lingkungan.
 Pada umumnya isi suatu spesifikasi pekerjaan terdiri atas berikut ini :
1. Identifikasi pekerjaan atau jabatan ( nama, kode, bagian )
 2. Persyaratan kerja meliputi : pendidikan, kecerdasan, pengalaman, keterampilan, syarat fisik, umur, jenis kelamin, status perkawinan, kewarganegaraan, stanilitas emosi, dan kemampuan khusus
 Manfaat Spesifikasi Pekerjaan adalah sebagai berikut:
1. Menentukan tugas secara hati-hatidn mendaftarkan pekerjaan yang akan dilaksanakan.
2. Memudahkan menentukan golongan staff yang dibutuhkan dan mengangkat dengan layak para pelamar yang mempunyai kemampuan
3. Memungkinkan manajemen menggunakan skema pelatihan pada tingkat yang tepat.

 1.6 DESAIN PEKERJAAN
A. Desain Pekerjaan Desain pekerjaan atau job design merupakan faktor penting dalam manajemen terutama manajemen operasi karena selain berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan operasi perusahaan. Desain pekerjaan adalah suatu alat untuk memotivasi dan memberi tantangan pada karyawan. Oleh karena itu perusahaan perlu memiliki suatu sistem kerja yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien yang dapat merangsang karyawan untuk bekerja secara produktif, mengurangi timbulnya rasa bosan dan dapat meningkatkan kepuasan kerja, desain pekerjaan terkadang digunakan untuk menghadapi stress kerja yang dihadapi karyawan (Sulipan, 2000 ). 
 B. TUJUAN Untuk mengatur penugasan-penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan organisasi, teknologi, dan keperilakuan atau kepuasan individu.
 C. Unsur-Unsur Desain Pekerjaan Handoko (2000) menjelaskan unsur-unsur desain pekerjaan meliputi unsur organisasi, unsur lingkungan dan unsur perilaku. Unsur organisasi terdiri dari pendekatan mekanik, aliran kerja dan praktek-praktek kerja. Unsur lingkungan menyangkut tersedianya tanaga kerja yang potensial.
Unsur perilaku meliputi otonomi, variasi tugas, identitas tugas, dan umpan balik.
 1. Unsur Organisasi Desain pekerjaan harus dapat meningkatkan produktivitas. Salah satu caranya dapat dilakukan melalui pendekatan mekanistik, procedural, dan ergonomic. Jika dilakukan terlalu mekanistik maka tidak akan memuaskan dan tidak akan meningkatkan kemampuan.
 2. Unsur Lingkungan Mempertimbangkan keinginan masyarakat, budaya, kemampuan, dan ketersediaan pegawai.
 3. Unsur Prilaku Mempertimbangkan keinginan menusia dalam pelaksanaan suatu pekerjaan yang terdiri dari :
 a. Autonomy (Responsibility for work) Adalah yang berarti mempunyai tanggungjawab atas apa yang di lakukan besera hasilnya.
b. Task Variety (use of different skill and ability) /Variasi tugas , Kurangnya variasi pekerjaan bisa menyebabkan kebosanan dan mempunyai dampak negatif yang sering menampakan diri , misalnya kelelahan, keletihan, kesalahan, dan kecelakaan kerja.
 c. Task Identity (doing the whole piece of work)/ identitas kerja , karyawan akan merasa bangga apabila dapat menunjukan secara konkrit hasil pekerjaan
d. Task Siginificance (meaning of work to other) /tugas terpenting
 e. Feed Back (information on performance) /timbal balik

 D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DESAIN PEKERJAAN
1. Individu Individu memiliki perbedaan sikap, sifat, karakter, pandangan, persepsi, sosial budaya, norma yang berbeda untuk setiap individunya dalam organisasi yang sama. Peran individu dalam organisasi sama pentingnya dengan pekerjaan sehingga SDM menjadi fokus perhatian para Manajer. 2. Teknologi yang digunakan Teknologi berdampak pada desain pekerjaan. Jenis pekerjaan, alat yg digunakan, tata letak, dan teknik untuk menghasilkan output merupakan kendala yg menghambat kelancaran pekerjaan. 
3. Biaya atau Anggaran Anggaran merupakan variabel yang krusial di tiap organisasi. Manajemen harus berpijak dari sisi ekonomis organisasi. Sumber daya yang representatif, harus direncanakan sebgai awal keberhasilan organisasi. Manajemen harus secara kontinu menyelaraskan manfaat2 desain pekerjaan dg pertimbangan biaya. 
 E. Aspek-aspek Prilaku dan eficiensi dapat menjadi dua hal yang bertentangan. Pedoman Dalam Desain pekerjaan Dessler (2004) menerangkan bahwa sebuah desain pekerjaan merupakan pernyataan tertulis tentang apa yang harus dilakukan oleh pekerja, bagaimana orang itu melakukannya, dan bagaimana kondisi kerjanya.
 Desain pekerjaan mencakup hal-hal berikut ini :
 1. Identitas pekerjaan
 2. Hubungan tugas dan tanggung jawab
 3. Standar wewenang dan pekerjaan
 4. Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas
 5. Ringkasan pekerjaan atau jabatan
 6. Penjelasan tentang jabatan dibawah dan diatasnya Pertimbangan dalam Menyusun Desain Pekerjaan Inti dalam membuat desain pekerjaan adalah bagaimana membuat semua pekerjaan yang ada disusun secara sistematis.
 Desain pekerjaan membantu dalam menjelaskan pekerjaan apa yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakan pekerjaan tersebut, berapa banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan bagaimana ketentuan yang harus dijalankan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan (Sunarto, 2005).
Para penyusun desain pekerjaan harus mempertimbangkan hal-hal berikut ( Herjanto, 2000) :
 1. Job Enlargement (meningkatkan cakupan pekerjaan. Sama dengan meningkatkan job variety, job identity, dan job significance)
 2. Job Encrichment (Meningkatkan otonomi. sama dengan meningkatkan job significance)
 3. Job Rotation (Meningkatkan job variety, dan job significance)

 F. Manfaat Desain Pekerjaan Desain pekerjaan merupakan faktor penting dalam manajemen terutama manajemen operasi karena selain berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan perusahaan (Sulipan, 2000). Desain pekerjaan mutlak dimiliki oleh setiap perusahaan karena dalam desain pekerjaan yang dilakukan adalah merakit sejumlah tugas menjadi sebuah pekerjaan agar pekerjaan yang dilakukan menjadi terarah dan jelas. Menurut (Sunarto, 2005) desain pekerjaan memiliki tujuan agar : 
 1. Efisiensi operasional, produktifitas dan kualitas pelayanan menjadi optimal
 2. Fleksibilitas dan kemampuan melaksanakan proses kerja secara horizontal dan hirarki
 3. Minat, tantangan, dan prestasi menjadi optimal
 4. Tanggung jawab tim ditetapkan sedemikian rupa, sehingga bisa meningkatkan kerja sama dan efektifitas tim
 5. Integrasi kebutuhan individu karyawan dengan kebutuhan organisasi.
 Desain kembali pekerjaan Dalam kenyataan organisasi selalu berubah karna pengaruh lingkungan di tempat organisasi bergerak. Berbagai perubahan tersebut dituntut untuk mendesain kembali pekerjaan dalam organisasi atau perusahaan, di maksudkan agar karyawan melaksanakan pekerjaan tidak mengalami kebosanan sehingga berakibat negatif terhadap kehidupan berkarya. 
Adapun teknik yang dapat digunakan untuk mendasain pekerjaan :
 1. Rotasi tugas
 2. Perluasan tugas
 3. Memperkaya pekerjaan

Saturday, September 22, 2018

Pandangan sang Mahasiswa Tentang Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Palangka Raya


Tulisan ini berisi tentang pengalaman Penulis setelah lebih dari 1 tahun menimba ilmu di kampus saya ini, tepatnya urusan manajemen FEB Universitas Palangka Raya (UPR).

Penulis Afrelan Sius Silalahi-BBA 117 155


Gambar mungkin berisi: Afrelansius Silalahi


UU NO. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Mengeluarkan Pendapat di Muka Umum Dalam pasal 1 ayat (1), UU tersebut menyatakan bahwa Hak setiap warga negara untuk menyampaikan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara bebas dan bertanggung jawab sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.” Yang dimaksud mengeluarkan pendapat di muka umum adalah penyampaian pendapat di muka umum, baik secara lisan, tulisan, dan sebagainya. 

Harapan Penulis adalah agar tulisan ini dapat dibaca pihak terkait dan dapat berbenah diri untuk menuju FEB Universitas Palangka Raya (UPR) sebagai lembaga pendidikan tinggi yang terkemuka di Kalimantan sesuai dengan Visi FEB UPR.(Panduan Akademik 2017/2018 hal, 78)

1. Kurangya Profesionalitas (Kemampuan Untuk Bertindak Secara Professional) Para Dosen
Memang tidak semua dosen seperti ini tetapi kalau menurut penulis ada sekitar 50% dosen yang bertindak kurang professional. Hal ini dapat dibuktikan dengan jarangnya dosennya masuk, ada yang hanya datang sewaktu perkenalan, memberikan kuliah sekali atau dua kali, selanjutnya masuk saat UTS, dan UAS saja. Penulis sebagai mahasiswa yang sampai jauh datang ke Kota Palangka Raya merasa dirugikan karena ketidakpuasan mendapat materi kuliah dan akhirnya penulis tidak menguasai mata kuliah tersebut.
Parahnya lagi ketika ada dosen bergelar profesor sewaktu saya kuliah jarang masuk, Seharusnya mereka dapat mengajar secara profesional karena mereka telah ahli di bidang mata kuliah yang di ampunya tersebut. Padahal metode mengajar yang mereka miliki dapat menciptakan SDM yang berkualitas dan handal sehingga seharusnya mahasiswa pada akhirnya dapat menjadi Lulusan yang  memiliki daya saing dan kompeten.

2.  Staff FEB UPR Yang datang tidak tepat waktu
            Pengalaman penulis adalah ketika kami kuliah jam 7 pagi sesuai jadwal harus memakai proyektor  dan proyektor kami disimpan di KASUBAG UMUM, tetapi staff bagian tersebut belum ada di tempat dan kami tidak bisa memakai proyektor sebagai alat presentasi kuliah. Hal ini sangat sering terjadi, belum ada perubahan hingga kini. Oleh sebab itu penulis sangat ingin hal ini dapat diubah oleh mereka. Akhirnya, saat presentasi atau penyampaian materi dari mahasiswa hanya dengan dibacakan dan kurang menarik sehingga menimbulkan banyak pertanyaan karena mahasiswa lainnya susah memahami materi yang disampaikan.


3. Cara Mengadministrasi Data Mahasiwa yang Bertele-Tele
            Pengalaman Penulis saat pendaftaran ulang atau disebut Heregistrasi ke FEB UPR disebutkan semua mahasiswa harus lewat jalan Online, tetapi ribetnya setelah online, data yang telah kita kirim tadi harus di print lagi dan mengisi surat peryataan kebenaran data dan surat kebenaran data tersebut di scan lagi ke data online lagi. terakhir semuanya itu di print lagi dan dimasukkan kedalam map Bussiness File dan diserahkan ke loket yang tesedia di fakultas.
            Pandangan Penulis lebih baik pendaftaran ulang manual tetapi cepat daripada pendaftaraan online tetapi bertele-tele. Karena saat semester satu penulis masih melakukan pendaftaran manual namun cepat selesai, tetapi penulis dan kawan-kawan lainnya lebih lama menyelesaikan daftar ulang mereka lewat online. Memang sangat baik dilakukan pendaftaran ulang lewat Online, tetapi perlu dibenahi lagilah cara pengisian dan penyerahan data ulang ke fakultas.
4.      Kurangnya Keaktifan Mahasiswa Saat Belajaar dan Berorganisasi di Kampus
            Kurangnya keaktifan mahasiswa ini, penulis pikir adalah kurangnya inovasi atau metode mengajar dari dosen. Banyak dosen hanya mengajar satu arah, sehingga mahasiswa mengantuk dan kurang tertarik mengikuti kuliah. Ditambah lagi para mahasiswanya yang apatis tidak mau peduli apapun yang terjadi. sebagian besar mahasiswa hanya jadi KUPU-KUPU atau kuliah pulang - kuliah pulang. Seharusnya dosen bisa sering mengajak mahasiswa untuk berdiskusi atau metode apapun itu agar menarik hati para mahasiswa.

   4. Selanjutnya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sepi peminat, ataupun iika ada peminat jarang mengikuti kegiatan UKM.
 Contoh: Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen (HMJ-M) FEB UPR, sedikit yang berminat masuk HMJ-M yang sedikit itupun sebagian jarang megikuti kegiatan mereka sendiri. Padahal, pandangan Penulis banyak manfaat yang kita dapatkan dari berorganisasi, mulai dari menambah relasi, melatih Public Speaking, melatih jiwa kepimimpinan, dan mengembangkan bakat dan minta mahasiswa.
            Solusi yang penulis untuk tentang mengatasi UKM sepi peminat ini adalah pihak fakultas dapat memberikan misalnya FREE 3 SKS bagi mahasiswa yang mengikti UKM  ini. sehingga mahasiswa mau aktif berorganisasi dan Fakultas mau membantu membiayai operasianal berbagai kegiatan UKM di Fakultasnya.

HIDUP MAHASISWA!!!

 Terima Kasih...

Pesan terakhir : saya akan menuliskan esai yang baru nantinya menggenai fakultas ini jika sudah terjadi perubahan kearah yang lebih baik.


Sunday, September 16, 2018

ANTARA PENDIDIKAN DAN KESENJANGAN SOSIAL

Benahi Perekonomian dan Pendidikan untuk Kemajuan Bangsa
“Salam luar biasa…Pemuda Indonesia harus berkarya”
Penulis : Afrelan Sius Silalahi – Mahasiswa - Manajemen UPR - BBA 117 155.
 


Ekonomi dan Pendidikan….
Baiklah teman-teman inilah topik yang saya bahas 














kali ini. saya membahas topik ini karena pada saat saya kuliah Mata Kuliah Umum (MKU) PKN, saya bertanya kepada teman saya saat kelompoknya mempresentasikan tentang kesenjangan sosial.
 Bagaimana bisa masyarakat makmur dan sejahtera jika mereka banyak yang tidak dapat merasakan dunia pendidikan?
(pemikiran saya saat bertanya itu adalah pendidikan adalah kunci utama untuk meraih kesejahteraan masyarakat ).
 Melalui media pendidikan, setiap manusia dapat belajar mengetahui (learning to know) itulah saat kita diajarkan tentang teori, belajar untuk melakukan sesuatu (learning to do) itulah saat praktek lapangan, belajar untuk menjadi sesuatu/seseorang (learning to be) itulah saat kita belajar untuk memiliki cita-cita mau jadi apa nantinya, dan belajar untuk hidup bermasyarakat( learning to live together) itulah saat kita harus saling berkomunikasi satu sama lain, baik itu siswa ke sesama siswa maupun siswa kepada guru dan sebaliknya dan belajar saling menghargai perbedaan pendapat saat ada diskusi dikelas.

Kemudian, kembali kepada jawaban teman saya (Friska) atas pertanyaan saya sebelumnya, dia berpendapat bahwa masyarakat sebenarnya tidak dapat merasakan dunia pendidikan karena perekonomian masyarakatnya yang susah dan terpuruk. Pendidikan yang baik itu membutuhkan biaya yang besar sedangkan kita tahu perekonomian masyarakat Indonesia itu masih berkembang atau belum maju, maka untuk mendapatkan pendidikan yang  baik mereka mereka sangat susah. Maka, penyebab kesejangan sosial itu dia simpulkan adalah karena perekonomian yang belum maju jadi menempuh dunia pendidikan ynag berkualitaspun sangat susah untuk memperbaiki kesejangan sosial tadi.

Akhirnya, Dosen kami yang mengampu mata kuliah PKN (Yorgen Kaharap, M.Si) menyatakan pendapat para mahasiswa sangat benar. Itulah sebenarnya yang sekarang menimpa bangsa ini, pendidikan dan perekonomian adalah dua hal yang paling utama harus dibenahi pemerintah. Perekonomian dan Pendidikan akan berjalan berbarangan/bersama karena jika pendikan sudah dapat ditempuh dengan baik perekonomianpun mulai dapat diperbaikai dan sebaliknya, jika perekonomiannya juga baik pendidikan yang berkualitaspun dapat kita tempuh.  Jadi, dengan terbenahinya dunia perekonian dan pendidikan bangsa ini, niscaya bangsa kita akan bisa menjadi Negara yang maju.

the 2nd essay….by Afrelan Sius Silalahi

Thursday, August 9, 2018

APA YANG INGIN SAYA LAKUKAN SEWAKTU MUDA?



‘Salam luar biasa…Pemuda Indonesia harus berkarya”
Penulis : Afrelan Sius Silalahi – Mahasiswa jurusan Manajemen UPR angkatan 2017.
                                                                                                                                                           
Mengapa sih harus pemuda yang penulis bahas?
Baiklah teman-teman langsung saja saya mulai tulisan ini.
Bermula dari ingatan saya tentang perkataan Ir. Soekarno atau akrab disapa Bung Karno. Beliau pernah berkata “BERIKAN AKU 10 PEMUDA, MAKA AKAN KU GUNCANG DUNIA”.
Wow,hebat bukan? Amazing……
Ya. Itulah teman-teman, secara quantitas sangat sedikit, jadi bagaimana dapat mengubah dunia?
sekarang ini (2018) ratusan juta pemuda Indonesia, Berapa dan siapa saja sih yang sudah menguncang dunia?
Baiklah, kembali ke topik. Menurut pemikiran saya,  Perkataan Baung Karno sangat benar, tetapi perlu teman-teman ketahui bahwa pemuda yang dimaksud dan diingankan Bung Karno adalah “Para Pemuda Berkualitas”. Hanya pemuda berkualitaslah yang mampu menguncang dunia ini.
Jadi, apa ingin saya sampaikan kepada teman-teman dan lakukan sewaktu muda ini adalah , JADILAH PEMUDA BERKUALITAS!

Lalu, bagaiman cara jadi pemuda berkualitas? menurut penulis sendiri adalah sebagai berikut :
1.     Kerja cerdas dan bukan hanya kerja keras.
contoh: Seorang Petani, bekerja keras dengan cangkul hanya dapat menyelesaikan sedikit bidang tanah yang tergembur. Tetapi pekerja cerdas dapat menggunakan traktor yang akan langsung membajak sawah dengan cepat dan efisien.  lalu, teman-teman bertanya, jika tidak punya traktor? Ya, pakai kerbau atau sapi dengan kayu alat membajak di badannya. lalu, kalau tidak punya sapi atau kerbau? Ya, mau tidak mau belilah traktor, karena bagaimanapun juga alat tersebut akan menhhemat waktu kerja kita. Jadi, kita dapat memakai waktu kita untuk kegiatan atau pekerjaan lainnya.

2.     menabung wajib, tetapi Investasi pintar.
OKE, untuk yang nomor 2 ini, penulis mengutip perkataan pemateri saat seminar dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2017 di Palangka Raya. Coba kita bayangkan, jika kita tidak ada tabungan untuk masa depan, maka hal-hal yag tidak terduga susah kita lalui tanpa perecanaan tabungan diwaktu muda ini untuk masa depan kita,
hmmm.. si pemuda bertanya yang masih sekolah dan mahasiswa, “Kiriman saya sedikit bahkan makan tidak makan di kost-kosan”, Bagaima saya dapat menabung?
nah, megatasiya itu jadilah pemuda kreatif, anada masih muda, pasti bisa donk bekerja paruh waktu atau sampingan kuliah/sekolah. modalnya cuman keberanian dan mau terus belajar.contoh: kita dapat membuka les privat, jualan di warung/pasar, dll. Jadi, ingat kalau sudah punya uang, menabung itu wajib sebagai rencana atau modal di masa depan yang penuh dengan kejutan dan terkadang tanpa dugaan.
Kemudian teman-teman harus ingat juga bahwa jika anda berinvestasi itu pintar. kenapa pintar? karena kelebihan investasi lebih banyak daripada menabung. sekarang modal 100.000 anda sudah bisa jadi investor. jika anda terus belajar  anda akan bisa menjadi investor besar. Mulailah dari masa muda ini, jangan tunda lagi. coba teman-teman pikirkan, jika banyak pemuda Indonesia yang mau berinvestasi , maka pemilik perusahaan di Indonesia ini adalah kita sendiri, tidak perlu banyak masuk modal asing ke dalam negeri. Akhirnya, nanti kita yang muda ini dapat menjadi bos, di negeri kita sendiri.

3.     Terus belajar dan jangan menyerah untuk mimpi yang besar.
mulai dari lahir sampai mau meninggalnya, setiap individu selalu belajar. mulai dari belajar berbicara, belajar berjalan, belajar keahlian khusus, dan belajar apa saja yang menjadi bakat dan minatnya. Ketika teman-teman terjatuh saat mengejar mimpi  vjangan menyerah. jatuh ya harus bangkit lagi. semangat pemuda harus terus berkobar bagai nyala api yang sangat besar dan dapat menghanguskan apaun dihapannya. Anggaplah teman-teman api yang sangat besar dan siap mengalahkan apapun rintangan di depan mata kita.
4.     Berprestasi dan terus berkarya untuk negeri.
Teman-teman, jadilah pemuda yang hebat, yang harus terus memberi kontribusi untuk negeri. Jika anda punya bakat dan minat kembangkanlah dan jadikan prestasi untuk mengharumkan negeri ini. contoh: jika anda berbakat dan berminat jadi atlet lari berlatihlah terus- menerus dan hasilkanlah prestasi anda. Penulis mengambil contoh ini karena baru saja saura kita LALU MUHAMMAD ZOHRI menorehkan prestasinya di kancah internasinal, dan prestasi dia ini termasuk pemuda yang dapat menguncang dunia.  Dan masih banyak contoh lain.

Akhir kata saya adalah, marilah menjadi ratusan juta pemuda yang diingankan oleh Bung Karno bukan lagi hanya sepuluh pemuda. Kita guncang dunia, kita ubah wajah Indonesia menjadi tangguh dan perkasa di mata dunia. Selamat berjuang para pemuda. We are the next generatiaon of Indonesia. MERDEKA….


my 1st blogspot