Keunggulan
daya saing suatu organisasi dipengaruhi oleh dua faktor penting yaitu mutu yang tinggi dan
biaya yang rendah.
TQM
(Total Quality Management) adalah salah satu alat untuk mencapai keunggulan
daya saing. Untuk memahami apa itu TQM, kita harus mempelajari terlebih
dahulu apa itu mutu?
Mutu
adalah kemampuan untuk memenuhi atau harapan-harapan pada konsumen internal dan
eksternal. Dimana aspek mutu mencapai mencakup:
1.
Kinerja
2.
Estetika
3.
keterservisan
4.
Keistimewaan (features/cirri khas)
5.
Reliabilitas
6.
Keawetan
7.
Kesesuaian (konformasi)
8.
Kepantasan dipakai
PENJELASAN
:
1.
Kinerja menunjukkan seberapa baik dan
konsisten produk berfungsi.
2.
Estetika adalah tampilan indahnya atau
gaya suatu produk maupun fasilitas,
equipmen, personil, dan komunikasi pelayan.
3.
Keterservisan adalah ukuran-ukuran
kemudahan produk untuk dipelihara maupun direparasi.
4.
Keistimewaan adalah cirri-ciri produk
yang membedakan secara fungsional dengan produk lain yang serupa.
5.
Reliabilitas adalah kemungkinan produk
dapat diperluas fungsinya atau diperpanjang umur ekonomisnya.
6.
Keawetan adalah jangka waktu produk
dapat berfungsi.
7.
Kesesuaian adalah ukuran-ukuran yang
menunjukkan kesesuaian produk dengan spesifikasi-spesifikasinya.
8.
Kepantasan dipakai adalah kepantasan
produk untuk dipakai atau dibawa-bawa keluar.
Jadi,
TQM atau dalam bahasa Indonesia MMT (Manajemen Mutu Total) adalah suatu
pendekatan sistem untuk mengintegrasikan semua fungsi dan proses dalam dalam
suatu organisasi agar tercapai penyempurnaaan mutu barang dan jasa secara
berkesinambungan dengan tujuan untuk mecapai kepuasan konsumen .
Dari
pengertian TQM diatas dapat ditarik beberapa hal-hal penting yaitu:
a. TQM
adalah suatu pendekatan sistem. artinya selalu mempertimbangkan setiap
interaksi di antara berbagi elemen organisasi. Sebagai sistem TQM terdiriatas
subsistem yang mencakup semua fungsi organisasi dalam daur hidup produknya
seperti : desain dan pengembangan, pengadaan masukan, produksi, pemasaran,
distribusi, dan pelayanan (servis).
b. Mengintegrasikan
semua fungsi dan proses dalam organisasi. TQM merupakan proses yang
terintegrasi secara terus-menerus karena TQM melibatkan semua orang pada semua
level dan fungsi organisasi dan keterkaitan aktivitas-aktivitasnya. TQM
mengintegrasikan :
(1) berbagai aktivitas rantai/rangkaian nilai (value-chain)
dalam perusahaan.
(2) Keterkaitan dan kemitraaan perusahaan-pemasok-dan
pemasoknya pemasok, dan
(3) Keterkaitan
dan kemitraaan perusahaan perusahaan konsumen-konsumennya konsumen melalui
penciptaan keselarasan tujuan.
c. Penyempurnaan
mutu barang dan jasa secara berkesinambungan. TQM selalu mencari cara-cara
untuk meningkatkan efesiensi dan produktivitas aktivitas–aktivitas untuk
mengurangi pemborosan, meningkatkan muutu, dan mengurangi biaya.
d. Untuk
mencapai kepuasan konsumen. Tujuan TQM adalah mencapai kepuasan konsumen atau
nilai konsumen yaitu selisih antara yang diterima oleh konsumen dibangdingkan
dengan yang dikorbankannya , semakin besar selisih tersebut berarti kepusaaan
konsumen semakin tinggi. Hanya dengan memuaskan konsumen suatu organisasi dapat
berkembang dan mencapai profitabilitas. (Disunting dari Priyono, 2015 : 177-180)
Referensi :
Supriyono,RA.
(2015). Manajemen Biaya Suatu Reformasi
pengelolan Bisnis. Yogyakarta: BPFE UGM
No comments:
Post a Comment