Sunday, December 29, 2019

Cara membuat akun blog atau mendaftar akun blogspot.

Banyak layanan blog yang tersedia pada google. Namun bagi pemula saya rekomendasikan Blogspot karena mudah dipakai dan gratis.

mengapa kita harus ngeblog?
dengan ngeblog kita bisa mencatat atau menulis apapaun yang kita sukai. kita bisa menulis tentang kisah pribadi, kisah orang lain, kegiatan kita, laporan belajar, makalah dan tugas-tugas kuliah atau sekolah, dst.

Dengan ngeblog kita menulis.
Menulis adalah kebiasaan orang pintar
dengan menulis kita menjadi produsen informasi bukan hanya pengomsumsi informasi.

Alasan umum menulis di blog adalah:
1. Ingin berbagi Informasi dan mengarsipkan kegiatan menarik dari penulisnya
2. Mencari uang/penghasilan sampingan
3. Dll.

Langsung saja saya mulai langkah-langkahnya.
1. Pastikan anda sudah memilki akun Gmail dan  telah terhubung dengan mesin pencarian anda.

2. Buka di halaman pencarian anda www.blogger.com


 Gambar 1. Sumber dokumentasi penulis

Pilih BUAT BLOG
anda akan akan diminta memasukkan alamat email anda.

















3. Selajutnya anda akan masuk pada halaman pada gambar di bawah ini dengan dialog 
Selamat datang di Blogger.
 Kemudian isilah nama tampilan anda di blog 
contoh nama tampilan : GORESAN BUDI
selanjutnya tekan Lanjutkan ke Blogger










4. Selamat anda sudah masuk pada halaman blog pribadi anda
 Kemudian Tekan Blog Baru dan anda akan diarahakan pada kotak dialog untuk membuat nama/alamat blog anda.








5. Isilah judul dan nama/alamat blog anda
Judul itu artinya nama blog anda secara keseluruhan. Contoh Perjalan Pemuda Pecinta Kopi
dan isi alamat blog anda. (ingat ujungnya harus .blogspot.com)
Contoh : Goresantintabudi.blogspot.com 
atau seperti alamat blog penulis afrelan.blogspot.com
 Jika setelah anda membuat halaman blog, akan ada respon tulisan Alamat blog ini tersedia 
artinya belum ada yg memakai alamat itu, dan anda bisa menggunakannya. 

dan tekan dialog bawah Buat Blog.


6. Selamat anda sudah siap mulai menulis.

Klik entri baru. dan anda siap menulis.
dan setlah menulis klik publikasikan.

Untuk cara mencari penghasilan sampingan dari blog akan saya buat di blog berikutnya dan tentu ini akan butuh proses sebelum berpikir untuk mencari penghasilan sampingan.

Demikianlah cara mendaftar blog. 
semoga bermanfaat.
Terima kasih




Tuesday, December 24, 2019

MAHASISWA ADALAH PAHLAWAN MASA KINI YANG MEMPERSIAPKAN SDM YANG UNGGUL DAN BERDAYA SAING



Penulis  : Afrelan Sius Silalahi
Surel      : afrelan18@gmail.com

A.     PAHLAWAN DULU DAN SEKARANG
Pahlawan adalah orang mengabdikan diri untuk membela, memperjuangkan, dan mempertahankan keutuhan tanah, air, udara, budaya, serta bangsa Indonesia sampai  tetes darah penghabisan. Mengabdikan diri artinya berbakti tanpa mengharapkan balasan. Jadi, pemuda kini adalah pahlawan yang mau mengabdi kepada sesamanya khususnya bagi daerahnya yang tertinggal.

Pahlawan dulu telah mengusir penjajah yang memperbudak bangsa Indonesia.  Waktu 3 setengah abad dijalani bangsa Indonesia dengan tertatih-tatih, badan kurus karena dipaksa bekerja tanpa makan, hasil pertanian, bumi dan kekayaan alamnya direnggut tanpa memikirkan nasib bangsa yang dijajahnya yaitu kita Nusantara.


Pahlawan adalah mereka yang dituduh memberontak kaum kolonial sehingga dapat pulang tanpa jasad. Banyak juga pahlawan yang tidak kita kenal siapa namanya, karena gugur di medan perang dan perbudakan. Aksi perlawanan banyak dilakukan hanya dengan bambu runcing.  Akhirnya, lautan darah membasahi tanah dan bumi nusantara. Tidak dapat dihitung berapa nyawa pahlawan yang telah gugur. Semua demi satu kata “MERDEKA”.


B.  TUJUAN PAHLAWAN ADALAH UNTUK MERDEKA 100%
Merdeka menurut KBBI adalah bebas (dari perhambaan, penjajahan, dan sebagainya); berdiri sendiri; tidak terkena atau lepas dari tuntutan; tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu; leluasa. Sedangkan menurut penulis, kemerdekaan suatu bangsa artinya tidak ada penindasan bangsa terhadap suatu bangsa; setiap bangsa bebas melaksanakan atau memilih sistem pemerintahan dan mengelola negaranya secara keseluruhan. Sehingga suatu bangsa telah merdeka harus diakui kedaulatannya dan eksistensinya sebagai suatu negara dan bangsa yang hidup di atas permukaan bumi.

Indonesia saat ini telah menginjak usia 74 tahun (1945-2019). Pada usia yang cukup dewasa ini, Indonesia hanya merdeka secara kedaulatan bangsa. Bangsa kita dikenal seluruh penjuru dunia. Tetapi sebenarnya bangsa kita  masih belum merdeka sejati dalam mengelola tanah dan manusianya. Kita belum dapat mandiri mengelola  Sumber Daya Alam (SDA) sendiri. Kita belum dapat memproduksi hasil bumi kita secara keseluruhan sampai menjadi produk jadi. Contoh: minyak bumi, tambang mas, tambang batu bara, gas bumi, listrik.

Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia saat ini masih belum mampu menjadi pengelola buminya. Perusahaan penguasa perut bumi, masih lebih banyak dikuasai orang asing, karena keterbatasan SDM kita. Daya saing kita masih  rendah, karena juga masih banyak masyarakat Indonesia yang belum menikmati dunia pendidikan yang berkualitas, karena mahal.

Kita tidak dapat menyalahkan sepenuhnya pemerintah, karena pemerintah juga punya banyak keterbatasan. Keterbatasan biaya, keterbatasan tenaga pendidik berkualitas, dan karena luasnya wilayah Indonesia ini. Pendidikan di kota besar ke kota madya, kota ke desa, pulau Jawa ke papua-kalimantan dan Sulawesi, masih sangat terjadi kesenjangan kualitas pendidikan. Kita dapat melihat bagaimana pembagunan infrastruktur berpusat di Jawa, dan bagaimana semua perguruan tinggi terbaik di Indonesia secara rata-rata berada di pulau Jawa.

Indonesia akan memiliki bonus demografi (lebih banyak kaum muda dibandingkan kaum orang  tua dan anak-anak). Bagaimana memanfaatkan SDM yang banyak ini? Karena jika kita tidak memberdayakan para pemuda ini, akan menyebabkan konflik sosial, karena banyak yang tidak memiliki pekerjaan dan tidak tahu apa yang akan diperbuat untuk memajukan bangsa ini.
Kembali melihat sejarah, bahwasanya bangsa Indonesia banyak disusun/dirancang oleh kaum muda. Bung Karno di  usia 20 tahunan, telah berkontribusi banyak bagi Indonesia, baik lewat tulisan maupun perjuangan pergerakan rakyat. Bung yamin, bung Tabrani dsb. Catatan besar bangsa ini pula seluruh pemuda perwakilan dari seluruh bangsa Indonesia berhasil membuat kongres yang menghasilkan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 oktober 1928.

Bung Karno pernah berkata “Berikan aku 1000 orang tua niscaya akan ku cabut semeru dari akarnya, tetapi berikan aku 10 pemuda niscaya akan ku guncangkan dunia”. Jika 10 pemuda mampu menguncang dunia, saat ini Indonesia memiliki ratusan juta pemuda, maka idealnya Indonesia sudah menjadi negara yang sangat maju dan ditakuti oleh bangsa dan negara-negara lain. Tetapi realitanya Indonesia masih terbelakang dari negara tetangganya sekalipun.

Salah satu cara untuk berkontribusi bagi negara ini adalah dengan pengabdian kepada masyarakat. Dengan ilmu yang dimiliki pemuda khususnya para mahasiswa yang sudah dianggap mumpuni dalam teori, harus dapat mengimplementasikan teorinya kepada masyarakat dan harus dilakukan secara berkelanjutan sampai masyarakat itu benar-benar mandiri.

Pengalaman bersama komunitas yang penulis ikuti  sudah beberapa kali melakukan pegabdian kepada masyarakat. Pengabdian penulis mulai dari bina desa di Desa Aruk,  Kabupatan Kapuas, Kalteng. Kami membina masyarakat di sana agar dapat menjaga lingkugan hidup, membuang sampah jangan ke sungai, mengajar anak-anak dengan cara baru, memberikan konsultasi kesehatan, menanam pohon, sosialisasi bahaya pernikahan dini.

Penulis juga seorang  ketua komunitas pengembagan literasi yang bernama Barendeng Manulis. Komunitas ini terdiri dari anak-anak muda berusia 15-30 tahun (siswa SMA/K, mahasiswa, dan beberapa sudah bekerja). Kami telah membina satu lokasi di pinggiran kota Palangka Raya, tepatnya di RT 05 Pahandut Seberang. Kami mampu membuat sejarah, dengan membuat lomba 17 Agustus dalam rangka 74 tahun Indonesia Merdeka dan itu yang pertama kali dilaksanakan. Betapa warga dan anak-anak senang dan bangga ada pemuda yang peduli terhadap kelurahan tersebut.


Gambar 1. RT 05 Pahandut Seberang. Sumber : Dokumentasi penulis (Pertama kali dirayakan HUT RI dilokasi ini dan itu dilakukan bersama komunitas penulis bersama remaja pengurus langgar dan beberapa dari mahasiswa).2019

Semangat untuk mengabdi terus kami tingkatkan sebagai bukti melanjutkan perjuangan para pahlawan yang sudah menyiapkan negara Indonesia untuk kita. Pengabdian utama kami adalah pengabdian literasi baca-tulis, sebagai literasi dasar untuk mencapai literasi keuangan, literasi numerikal, literasi kependudukan, literasi kesehatan, dan berbagai literasi lainnya. Kami akan dan menyiapkan kader-kader bangsa yang siap untuk membawa perubahan yang lebih baik, dan menyiapkan generasi  emas Indonesia 2045.

Komunitas penulis juga sudah menyusun proposal dan meminta izin dengan membagun lagi 2 lokasi pembinaan di pinggiran kota Palangka Raya. Lokasinya di Danau Tundai dan Jalan Talio kelurahan Tanjung Pinang. Semua lokasi tersebut berada di pinggiran sungai yang kurang mendapat perhatian pemerintah kota.  Kami juga tidak bergerak sendiri, kami mengajak berbagai komunitas yang mau peduli literasi masyarakat kota Palangka Raya. Seperti Paguyuban KSE UPR, dan Komunitas Sohib Litersi Indonesia (SOLID). Dari hasil pengabdian, terlihat ada perubahan pola pemikiran dimana mereka mulai sadar arti pentingnya dunia pendidikan serta menjadi gemar membaca buku.

      C. Pemuda Harus Mengabdi kepada Masyarakat.
Pemuda adalah pilar-pilar kebangkitan bangsa, dan dari setiap kebangkitan, pemuda adalah pengibar panji-panjinya. Dan dari bagian itu semua adalah mahasiswa. Sesuai amanah Tri Dharma Perguruan Tinggi, Pengabdian kepada masyarakat adalah hal yang mutlak dilaksanakan. Namun harapannya pengabdian kepada  masyarakat ini, bukan hanya sebagai seremonial belaka dan syarat administrasi untuk mencapai gelar sarjana. Namun pengabdian harus lebih kita maknai sebagai tanda hormat/jasa kepada pahlawan yang telah gugur untuk memperjuangkan kemerdekaan dan mempertahankan NKRI ini. Anggaplah masyarakat itu sebagai Ibu kandung mahasiswa, sehingga kita sangat  mencintai rakyat Indonesia.

Sumber gambar 2. Dokumentasi penulis. Kegiatan bina desa di Aruk, Kapuas, Kalimantan Tengah bersama Paguyuban KSE UPR.2019

Masyarakat butuh pendampingan secara berkelanjutan dan harus sampai mandiri. Sehingga amanah yang sudah  disiapkan untuk mahasiswa dapat  sukses terlaksana, dan semakin meningkatkan perekonomian dan pengetahuan masyarakat tentang cara bekerja yang baik dan benar.

Pengabdian kepada masyarakat dapat berupa bina desa, bina literasi baca-tulis,  bina pertanian,  bina kontrol kesehatan, bina usia senja, bina anak berkebutuhan khusus,  bina pemuda waria, bina pendidikan desa tertinggal, bina ekonomi Ibu Rumah Tangga (IRT), bina lingkugan, dan segala jenis pembinaan lainnya. Jika semua mahasiswa memiliki daerah pembinaan masing-masing dan sesuai jurusan atau kesukaan masing-masing pastinya pembinaan akan berjalan lancar. Jurang pemisah antara masyarakat intelektual dan masyarakat tertinggal  pun menjadi hilang sehingga tercipta kolaborasi serta harmoni antar generasi dan antar status sosial.


D.PEMUDA MEMLIKI NILAI DAYA SAING DAN SIAP BERKOMPETISI
Pemuda dikenal dengan semangatnya yang membara. Keluwesan berpikir dan selalu melihat peluang yang ada. Produktivitas pemuda juga sangat tinggi sehingga pemuda adalah anugrah Tuhan yang sedang diberikan Tuhan kepada Indonesia. Karena saat ini kaum muda Indonesia lebih banyak dari kaum lainnya. Dan ini perlu dimanajemen agar dapat menghasilkan sesuatu yang berguna bagi kemajuan bangsa Indonesia. Pemuda perlu diberikan akses untuk menyalurkan minat, bakat dan pemikirannya seperti kompetisi yang diselenggarakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Kompetisi ini memberikan ruang untuk membuka pikiran seluas-luasnya dan menuliskannya dalam blog pribadinya.
Kadin adalah organisasi resmi yang memiliki visi "Menjadikan KADIN sebagai pilihan pertama dan utama dalam mewakili suara dan kepentingan dunia usaha beserta seluruh stakeholders-nya, berkaitan dengan pembuatan dan implementasi kebijakan ekonomi di seluruh Indonesia".
Salah satu misi kadin juga adalah bersama pengusaha kreatif menciptakan sebanyak-banyaknya "inovasi dan teknologi siap pakai". Artinya Kadin juga hadir membersamai untuk memajukan bangsa dan negara Indonesia ini.



E.    PENUTUP
Negara yang besar tidak akan lahir tanpa perjuangan para pemudanya. Sejarah telah mencatat dan membuktikan pernyataan tersebut. Maka sudah selayaknya jika Indonesia ingin maju pemudanya harus berjuang memerangi musuh bangsa ini. Musuh bangsa Indonesia sekarang bukanlah lagi penjajah melainkan kebodohan dan kemiskinan. Maka, memutuskan mata rantai kebodohan dan kemiskinan adalah tugas wajib setiap mahasiswa.


Berbakti kepada negeri dengan cara mengabdi kepada masyarakat adalah pahlawan sejati bangsa Indonesia masa kini. Sehingga untuk mencapai Indonesia yang sejahtera, berdaya saing tinggi, SDM yang mumpuni, adil dan makmur dibutuhkan mahasiswa yang rela berkorban. Dibutuhkan mahasiswa yang tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, tetapi memikirkan apa yang dapat dia lakukan sebagai hadiah kepada pahlawan yang gugur untuk membela negara dan mempertahankan negara  ini.


Mahasiswa adalah distributor ilmu  pengetahuan dan teknologi serta sosial kemasyarakatan yang diamanahkan perguruan tinggi. Maka, ketika sudah menyandang gelar mahasiswa, beban memajukan negara Indonesia ini sudah berada di pundak kita semua Mahasiswa Indonesia dimana pun berada.


Referensi :
UUD 1945
KBBI Luring V 2019



Sunday, December 15, 2019

GENRE (GENERASI BERENCANA)

BKKBN : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
kini rebranding. Jika dulu orientasi BKKBN adalah orang tua (pemuda yang sudah menikah), sekarang fokusnya kepada remaja (umur 10-24 tahun). Karena lebih baik memberikan pendidikan itu sejak dini daripada setelah menikah baru diberikan pendidikan keluarga berencana. Maka dibentuklah GenRE (Generasi Berencana) yang kegiatannya berorientrasi kepada remaja.
Tujuannya untuk menyiapkan kehidupan berkeluarga bagi remaja sehingga mereka mampu melangsungkan:
1. Jenjang pendidikan secara terencana
2. Berkarir dalam pekerjaan secara terencana
3. Menikah dengan penuh terencana sesuai siklus kesehatan reproduksi.


Mengapa fokus GenRe adalah remaja ?
Karena sumber informasi bagi remaja 70 % berasal dari teman sebaya dan 30% dari orang tua.
Artinya kita perlu mendidik remaja untuk merencanakan masa depannya dan dapat menjadi konseler bagi teman sebayanya.


Fokus kegiatan GenRe:
1. Promosi penundaan usia kawin. Utamakan sekolah dan berkarya
2. Penyediaan informasi Keseharan Reproduksi sehingga tidak terjebak narkoba, HIV/AIDS dan kehamilan yang tidak diingankan.
3. Promosi merencanakan kehidupan berkeluarga. Kapan menikah, kapan mempunyai anak, dan berapa jumlah anak, jarak kehamilan, dan kualitas kehidupan keluarga.


Kondidi yang diinganakan GenRe :
1. Meningkatnya pertisipasi remaja dalam program genre.
2. Meningkatnya usia kawin pertama perempuan menjadi 21 tahun dan laki-lakia 25 tahun.
3. Menurunnya kasus perilaku seks pra nikah, HIV/AIDS dan penyalahgunaan NAPZA dikalangan remaja.
4. Meningkatnya jumlah PIK-R (Pusat Informasi Konseling-Remaja) melalui berbagai jalur, baik melalui jalur pendidikan maupun jalur masyarakat.
5. Meningkatnya SDM pengelola PIK-R yang berkualitas.


Materi diatas saya dapatkan dari berbagai sumber saat kegiatan Forum Genre Kalteng yang bernama :
GENRE LEADERSHIP AND VOLUNTEER CAMP
13-15 DESEMBER 2019.

Penulis : Afrelan Sius Silalahi
Surel    : afrelan18@gmail.com






CONTOH SUSUNAN ACARA (BAHASA INDONESIA)


SUSUNAN ACARA PELATIHAN PENULISAN PROPOSAL PKM
BERSAMA PAGUYUBAN KSE UPR
(BAHASA INDONESIA)

NO
WAKTU (WIB)
DURASI
(MENIT)
ACARA
PJ
1.
06.45-07.45
60’
Pendaftaran Ulang
Fitri
2.
07.45-07.50
5’
Persiapan acara
Afrelan
3.
07. 50-07.55
5’
Menyanyikan lagu Indonesia Raya
Anti
4.
07.55-08.00
5’
Laporan ketua panitia
Bibit Harianto
5.
08.00-08.05
5’
Sambutan ketua paguyuban dan membuka acara pelatihan.
Dewi SR
6
08.05-08.10
5’
Doa
Ahmad
7.
08.10-09.00
50’
Pengenalan PKM 5 bidang
Pak Rendy + moderator
8.
09.00-09.30
30’
Berbagi pengalaman dari yang lolos PKM UPR 2019
Mawaji
ISTIRAHAT
(10 MENIT)
9.
09.40-11.00
80’
Bedah proposal yang sudah dikumpulkan
Pak Rendy + moderator
10.
11.00-11.20
20’
Tanya jawab
semua
11.
11.20-11.30
10’
Penutupan + foto bersama
semua


Tuesday, November 26, 2019

Catatan untuk calon pemimpin BEM: Perjuangan atau eksistensi??


Penulis :Afrelan Sius Silalahi
Surel : afrelan18@gmail.com

Di kampus ini (Universitas Palangka Raya) akan diadakan pesta demokrasi 2019. Pemetaan politik sedang dikerjakan oleh berbagi kelompok mahasiswa atau orang lain di belakang layar. Demokrasi yang baik harus mampu melahirkan kenyaman dan kesejahteraan bersama bukan membawa perpecahan atau hanya memikirkan eksistensi kelompok tertentu. Maka, hindarilah permainan isu politik identitas, isu SARA dan ukurlah kemampuan calon pemimpin anda. Lihat apa yang sudah dikerjakan dan apa harapan yang dibawanya untuk kampus ini.

Kemenangan sejati adalah kemenangan mahasiswa bukan kemenangan kelompok tertentu. Maka fokus perjuangan pemenang adalah mangakomodasi semua aspirasi mahasiswa. Maka diperlukan ada pemimpin pergerakan mahasiswa sejati. Bukan pemimpin boneka yang merupakan perpanjangan tangan dan demi kepentingan orang-orang tertentu di belakang layar.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menjadi lembaga yang dikejar oleh para pejuang pergerakan mahasiswa. Karena melalui BEM kita dapat menggerakan para mahasiswa untuk melakukan perubahan baik di internal maupun eksternal kampus khususnya masyarakat.

Coba kawan-kawan renungkan.!!!
Jika orang–orang dalam BEM itu kurang pergerakan, tidak mampu mengakomodasi aspirasi mahasiswa, lambat merespon berbagai permasalahan mahasiswa maupun masyarakat luas.
MAKA,
Kita hanya menjemput matinya pergerakan mahasiswa & Jangan harapkan ada perubahan, karena takkan ada perubahan tanpa pergerakan.

Seorang pemimpin adalah orang yang diharapkan bisa mengatasi berbagai masalah. (Napoleon Bonaparte)
Jangan Cuma berdasi dan bergengsi tetapi juga berfungsi. (Elisabet Philip).
Jadi, jangan hanya menjadi pemimpin titipan, tetapi jadilah pemimipin yang merdeka dan berfungsi seutuhnya.

Salam Perjuagan.!!!
Hidup Mahasiswa.!!!
Hidup Rakyat yang berjuang !!!
MERDEKA.!!!

Wednesday, September 18, 2019

Bentuk Implementasi Nyata Pancasila: Sudut Pandang Seorang Marhaenis


A.    DASAR PEMIKIRAN
Ekasila adalah tindakan gotong royong dalam mengerjakan segala bidang. Indonesia sendiri adalah negara gotong royong. Dan gotong royong lebih dinamis dari kekeluargaaan. Indonesia berjuang bersama untuk melawan kolonialisme dengan berbagai cara. Jadi, ketika semua dikerjakan secara gotong royong maka Pancasila pun telah kita terejawantahkan (terlaksanakan/termanifestasikan).
     Kampus menurut KBBI adalah daerah lingkungan bangunan utama perguruan tinggi (universitas, akademi)  tempat semua kegiatan belajar-mengajar dan administrasi berlangsung. Kampus merupakan daerah intelektual yang semuanya bersiafat ilmiah. Semua hal harus dilengakapi data, logika , dan dapat dibuktikan kebenarannya. Oleh sebab itu kampus merupakan tempat yang benar untuk memdistribusikan  nilai-nilai Pancasila dan Marhaenisme. Karena kaum intelektual juga akan mendistribusikan nilai-nilai tersebut kepada masyarakat luas.
     Pancasila pada saat disampaiakan bung Karno, apabila diperas akan menghasilkan Ekasila (disampikan beliau saat sidang  BPUPKI 1 Juni 1945). Isi Ekasila itui adalah gotong royong. Beliau percaya jika kita semua gotong royong menyesaikan masalah bangsa ini, maka cita-cita bangsa Indonesia pasti akan tercapai. Dan penulis penulis yakin Ekasila itu masih relevan di era revolusi uindustri 4.0 ini.



A.1 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah esai ini adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana cara membangun  kader marhaenis di lingkugan Universitas Palangka Raya?
2.      Apa perbedaan nilai-nilai Pancasila dan Marhenisme?



A. 2 Tujuan Penulisan
     Adapun tujuan penulisan esai ini adalah sebagai berikut:
1.      Menjelaskan cara membangun  kader marhaenis di lingkugan Universitas Palangka Raya.
2.      Menjelaskan perbedaan nilai-nilai Pancasila dan Marhenisme.



A.3 Sasaran Pembaca
Adapun sasaran pembaca  esai ini adalah sebagai berikut:
1.      Mahasiswa Universitas Palangka Raya khusunya  dan akademisi pada umumnya.
2.      Masyarakat luas.


B.       ISI
B.1 Pengertian Kader Marhaenis
            Kader adalah orang yang diharapkan akan memengang peranan penting dalam pemerintahan, partai, dan sebagainya. Marhaenis adalah orang yang termasuk dalam gologan marhaen dan atau pemimpin kaum marhaen yang berjuang untuk rakyat (kaum kecil). Sedangkan yang dimaksud kaum marhaen adalah kelompok petani, buruh, nelayan, dan siapapun orangnya yang tertindas karena suatu sistem, sehingga mereka tidak dapat sejahtera dan merdeka sejati.
            Kader marhaenis adalah orang-orang yang siap mengerakkan rakyak yang tertindas karena sistem. Kader marhaenis bergerak berdasarkan nilai-nilai Marhenisme dan Pancasila. Nilai-nilai tersebut digunakan sebagai pisau perlawanan terhadap sistem yang dibuat untuk menindas sesama manusia atau suatu bangsa terhadap suatu bangsa. Sistem tersebut seperti kolonialisme, neokolonialisme, imperialisme, neoimperialisme, kapitalisme, feodalisme, dan lain sebagainya.
B.2 Nilai-nilai Pancasila dan Marhaenisme
            Nilai-nilai sejati pancasila pada hakikatnya terlatak pada pelaksanaannya. Bukan hanya sekedar postulat atau ketetatap mutlak, teori-teori dan tulisan. Nilai sejatinya adalah bagaimana seluruh tatanan masyarakat dapat hidup berdampingan, aman, damai dalam keberagaman, harmonis, dan bahu-membahu mengejarkan masalah sosial. Seperti inisari dari pancasila yaitu gotong royong. Maka, ketika semua dikerjakan secara gotong royong apapun masalahnya pasti terselesaikan.
            Nilai-nilai marhenisme sejati teletak juga pada implementasinya. Bagaimana setiap kader marhaenis mampu menggerakkan kaum marhaen. Sedangka nilai-nilai dasar marhaenisme adalah sosio-nasinalisme, sosio-demokrasi, dan ketuhanan yang maha esa. Kita dapat melihat semua dasar perjuagan perjugan marhaenis adalah kemunisaan. Jadi, setiap marhaenis harus dapat memanusiakan sesama manusia demi terciptanya sosialisme Indonesia.
B.3 Cara membangun kader Marhaenis
            Cara membangun kader marhaenisdimulai dari diri sendiri sepert menunjukkan sikap seorang marhaenis. Sikap yang mengutamakan masalah bangsa, masalah bersama, bukan mengutamakan masalah pribadi. Contoh: di kampus ada yang menjual dosen yang menjual diktat dengan iming-iming nilai bagus. Terus kita harus siap melawan sistem yang salah tersebut, karena telah menindas mahasiswa. Jika semua siap melawan dan berkata tidak untuk membeli diktat pastinya sistem penindasan tersebut akan musnah. Artinya. Cara membangun kader marhaenis harus menunjukkan sikap berani, idealis, peduli, dan tegas untuk mengatakan benar ya benar dan yang salah ya salah.

C.     PENUTUP
C.1 Membagun kader marhenis di Universitas Palangka Raya, dimualai dari anggota/kader-kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)  yang menunjukkan perbuatan idealnya seorang marhaenis.
C.2 Nilai-nilai Pancasila dan Marhenisme adalah nilai-nilai yang saling berkorelasi, karena sama-sama untuk membangun bangsa Indonesia dengan mengedepankan kemanusiaan.




Referensi:
KBBI luring V 2019.