Sunday, May 3, 2020

Apa itu budaya Organisasi dan Bagian-bagiannya?

Soal
  1. Apa itu Budaya Organisasi?
  2. Apa saja bagian-bagian dari budaya organisasi? (sebutkan mengutip pendapat siapa?
Jawaban:
  1. Budaya organisasi adalah kebiasaan umum  yang ada pada sebuah organisasi dan dianggap baik untuyk mencapai tujuan organisasi sehingga dijadikan pedoman organisasi tersebut. Budaya organisasi ada yang tertulis dan ada yang tidak tertulis. Yang tertulis ini pada umunya terdapat dalam SOP (standar Operasional Prosedur) kerja, atau peraturan yang baku dan harus diterapkan oleh semua annggota organisasi. Budaya tersebut dapat juga disebut norma perilaku dan nilai-nilai yang dipahami dan diterima oleh semua anggota organisasi dan digunakan sebagai dasar dalam aturan perilaku dalam organisasi tersebut.

  1. Bagian-bagian budaya organisasi
Ada nilai-nilai yang jadi pedoman kerja menurut  Susanto budaya organisasi adalah nilai-nilai yang menjadi pedoman bagi pegawai (SDM) untuk menghadapi permasalahan eksternal dan usaha penyesuaian integrasi ke dalam organisasi, dengan begitu masing-masing anggota organisasi wajib memahami nilai-nilai yang ada dan sebagaimana mereka harus bertingkah laku atau berperilaku
Ada anggota Organisai/SDM Menurut Robbins budaya organisasi meupakan sistem makna bersama yang dianut oleh masing-masing anggota yang membedakan sebuah organisasi dengan organisasi yang lain. Hal ini mirip dengan pemikiran ahli Gareth R. Jones Yang menyatakan budaya organisasi memilki persepsi bersama yang dianut.
Memilki struktur jabatan. Menurut penulis setiap organisasi pasti memilki struktur jabatan agar ada garis komando maupun koordinasi baik dari atas ke bawah amaupun dari bawah ke atas serta koordinasi sesama staff/bidang atau tim lainnya.
Memilki SDM/pegawai. Setiap organisasi pasti memiliki staf/pegawai dalam menjapnkan roda organisasinya. bahkan teorinya SDM adalah aset paling berharga dari sebuah perusahaan, karena tanpa mereka maka perusahaan/orgabisasi pasti akan mati.

Soal dan Jawaban Manajemn Risiko serta studi kasus

Manajemen Risiko

  1. Jelaskan Risiko properti beserta dengan contohnya?
  2. Jelaskan persamaan dan perbedaan antara common law and civil law?
  3. Jelaskan sistem hukum di Indonesia dan kontraskan dengan sistem hukum di amerika yang menggunakan sistem hukum common law?
  4. Anda diminta memberi nasehat  kepada pasien yang sedang menuntut ganti rugi pada rumah sakit (RS) atas tuduhan melakukan malpraktek, bagaimana saran anda untuk memenangkan gugatan tersebut? 
Jawaban :
  1. -Risiko nilai pasar properti menurun
     Harga pasar properti bisa menurun karena banyak faktor, dapat karena faktor alam namun dapat pula karena faktor manusia dan banyak hal lainnya. Contoh faktor manusia, setelah properti berdiri teryata ada pabrik perakitan kaleng disampingnya yang dapat membuat kebisingan, sehingga harga properti yang ada jadi menurun.
-Risiko mengalami gugatan atas tanah atau bagunan.
     Risiko ini seringkali muncul jika pembeli adalah orang ketiga, jadi data-data yang pembeli dapatnya tidak sama dengan data orang pertama dan kedua, dan ini dapat menyebabkan gugatan baik itu atas tanah/rumah atau Sertifikat Hak Milik (SHM).
-Risiko Kerusakan properti (kebakaran , alam seperti banjir, longsor, pengerusakan    Properti secara sengaja oleh oknum masyarakat). 
      Risiko ini aalah risiko yang banyak terjadi pada properti, sehingga calon pemilik properti perlu menganalisi propoerti yang hendak dia miliki, mulai dari lokasi, Izin Mendirikan Bangunan (IMB),IMB, SHM, dan analisi keperluan properti.

  1. Common law adalah sistem hukum yang didasarkan pada kebiasaan yang berkembang sebelum ada UU ditetapkan (hukum) resmi tertulis dan masih digunakan (dipakai) sebagai dasar  pegambilan keputusan. Sehingga menjadi kebiasaan untuk hakim dalam memutuskan suatu persidangan dengan melihat histori putusan persidangan yang sama atau mirip sebelumnya. Sedangkan civil law adalah sistem hukum yang didasarkan pada KUHAP/KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum perdata/Kitab Undang-Undang Pidana) sebagai standardisasi dalam pegambilan keputusan di persidangan. Sehingga dalam pengambilan keputusan memperhatikan semua aspek hukum tertulis dengan menyeluruh.

  1. Sistem hukum di Indonesia adalah adalah menggunakan refensensi tertinggi Pancasila dan diturunkan dalam UUD 1945 dan kemudian diturunkan kembali ke dalam UU, Peraturan pemerintah, Perpres, pergub, dan Perda.  Dalam pegaturan masalah sosial masyarakat, pemerintah atau pihak berwenang jmengunakan sistem hukum civil law dimana hakim dalam dasar memeberikan sanksi merujuk pada KUHAP/KUHP dan UU yang memiliki sangkut terhadap masalah yang dialami warga negara Indonesia atau warga negara asing di Indonesia termasuk organisasi/perusahaan asing di Indonesia. Kemudian  karena Indonesia adalah bekas jajahan Belanda selama 3 setengah abada membuat sistem hukum Indonseia juga sebagian besar warisan dari sistem hukum Belanda yang banyak dipengaruhi Eropa-Kontinental. Sedangkan Amerika serikat menggunakan sistem hukum commom law yang mengakibatkan segala putusan yang dibuat hakim merupkan pertimbangan putusan yang terjadi di persidangan sebelumnya. Namun walaupun begitu Amerika seringkat juga memiki Hukum Konstitusional (UUD-nya), peraturan administrasi dan perjanjian lainnya.

  1. 1. Menyarankan si Pasien, mengumpulkan bukti apapun yang dia milki selama proses pengobatan, baik itu foto RS, Dokter, perawat, obat yang digunakan, dan dokumen lainnya yang ada bukti fisik maupun dokumentasinya.
2. Membuat rincian biaya yang dikeliuarkan selama proses pengobatan. 
3. Menyarankan si pasien agar mengigat dengan detai proses pengobatan berlangsung, agar dapat disampikan dalam proses persidangan.
4. Menyampaikan dalam sidang pengaruh malpraktik RS tersebut kepada si Pasien.

Soal dan Jawaban Sistem pengendalian Manajemen (SPM)

Dihubungkan dengan Studi Kasus Bellagio Casino Resort
Bellagio Casino Resort  dihubungkan dengan 4 tipe pengendalian yaitu:
  1. Akuntanbilitas hasil atau tindakan
  2. Pembatas Perilaku
  3. Kajian Pratindakan
  4. Pengendalian Personel/kultural
Berikanlah Kesimpulan?
Jawab: 
  1. Akuntabilitas tindakan menciptakan pengendalian yang ketat. Pengendalian itu dapat dilihat dari SOP kerja (peraturan dan sanksi pelanggaran). Dalam studi kasus Bellagio Casino Resort akuntabilitas tindakannya adalah 66.000 karyawan/personel dengan total aset lebih dar $20 Milyar itu memberikan prosedur kerja yang ketat di setiap bidangnya. Contoh : prosedur kerja bagian bidang keuangan yang mencatat tanda terima dan pembayaran dengan cara berikut:
  1. Brangkas Uang terkunci di lantai kasino
  2. Penghitungan uang tunai dan uang koin dilakukan karyawan yang terlepas dari operasi kasino (artinya ada beban dan waktu kerjanya bertambah)
  3. Observasi dan pengawasan area permainan secara konstan/terus-menerus.
  4. Observasi dan perekaman area permainan serta area lainnya dengan 2000 unit  CCTV atau kamera pengawas.
  5. Analis yang tepat waktu terhadap penyimpangan dari kinerja yang diharapkan
  6. Pemantauan mesin slot lewat komputer yang dilakukan secara konstan/terus-menerus.
Kemudian untuk menjamin akuntabilitas tindakan yang ketat, bebarapa peraturan memerlukan pelatuhan yang ekstensif/menmyeluruh guna memastikan kepatuhan karyawan. Contoh: Melatih karyawan dalam membuat laporan transaksi tunia kasino agar ada standardisasi penanganan, agresasi, dan transaksi sejenis lainnya dengan jumlah perputaran uang $10.000 lebih dalm waktu 24 jam.

  1. Pembatas perilaku yang ketat merupakan pembatasan berupa fisik ataupun administrasi. Pembagian atau pemisahan tugas masing-masing bidang atau staf. Pemberian ruang gerak dan fasilitas fisik yang berbeda-beda pula. Dan ini juga dapat diperhatikan dari bagan atau struktur hirearki jabatan suatu organisasi. Dalam studi kasus ini, semua karyawan dalam Bellagio Casino Resort dibagi ke dalam banyak bidang. Yang tugas pokok dan fungsinya juga berbeda beda. 
contoh : karyawan penjagan meja jelas pembatas fisiknya dalah adalahmeja permainan dan menyerahkan atau menarik uang taruhan dari hasil permainan. Sedangkan karwayan di bidang pegawasan keuangan atau audit independen berjumlah 63 orang yang diketuai Robert Rudlof. Pembatas fisik dan admisnistrasi berada pada pengecekan slip fill, slip kredit, verifikasi nomor transaksi, masalah slip yang tidak dipertanggungjawabkan atau dokumen sumber kertas kerja permainan, diselidiki, didokumentasikan, dan diarsipkan. Sedangkan bagi bandar harus taat pada prosedur yang ketat yaitu, seluruh pertukara uang dan chip akan dilakukan di tengah-tengah meja agar terpantau personel pengawas dan kamera pengawas. Kemudian memisahkan uang taruhan dan uang tip, serta menepuk tangan di tengah meja sebelum meninggalkan meja permainan. semua tindakan diatas adalah pematasan perilaku yang ketat agar semua bekrja seusai tugas dan fungsinya masing-masing.

  1. Kajian Pratindakan melibatkan pengawasan formal dalam perencanaan bisnis, seperti permintaan modal oleh para ahli pada posisi staff, bagimana nantinya divisi keuangan, berbagai tingkat manajemen, termasuk siapa pengisi manajemen puncak. Sehingga kajian pegawai yang matang dapat menghasilkan pengendalian kajian pratindakan yang ketat.  Pada studi kasus ini, semua calon karyawan Kasino sisebut GCB atau Gamning Employees dan stelah megajukan lamaran kerja, maka perusahaan Bellagion melakukan pemerisaksaan/peneelusuran calon karywan. Mulai dari memeriksa catatan kepolisan, pelanggaran kriminal di masa lalu, pelanggaran saat bermain kasino pada masa lampau, riwayat pekerjaan dan hal lainnya. Bellagio juga tidak akan menerima orang-orang yang butuh uang banyak dana dalm waktu yang cepat. Proses perekrutan yang ketat ini akan menghasilkan karyawan yang bekerja dengan motivasi dan pelayanan yang sesuai harapan. 

  1. Pengendalian Personel/kultural yang ketat merupakan ketika antar pegawai ada rasa saling melengkapi dan cita-cita individu memiliki kesesuaian dengan tujuan perusahaan. Sehingga karyawan yang bekerja memliki motivasi kerja yang hasilnya adalah kinerja yang sesuai harapan. Pada studi kasus ini, sebanyak 4000 karyawan pada bidang keuangan adalah analis dan akuntan agar sesuai terjadi kesamaan keinginan individu dengan organisasi. Kemudaia dalam memberikan motivasi kerja, contoh : Bandar kasino merupakan personel yang termotivasi tinggi karena gaji poko mereka $6,15 per jam, kompensasi total $85.000-$100.000 per tahun. Sehingga Bellagio dinilai tempat kerja yang menyenangkan. Selain itu bagi eksekutif Bellgio rata-rata menerima bonus 30% dari gaji yang berdasarkan kinerja bottom line. Selain itu organisasi juga memberikan penhargaan berupa non-uang , yakni pengrhargaan karyawan teladan bulan ini, dan karyawan teladan tahun ini, karena tidak semua motivasi lahir hanya dari uang.


Kesimpulan:
Input (Sumber daya yang digunakan) adalah Karyawan yang jumlah totalnya mencapai 60.000 (data tahun 2015), Fasilitas kelas dunia mulai dari kamar, restoran, hiburan, meja pernainan casino, mesin blacjack, taman gof, 1000 air mancur, dan fasilitas mewah lainnya, Biaya operasional permainan, makanan, dan modal pegembangan dan investasi untuk Bellagio casino di masa depan.  Semuanya akan berguna jika dilakukan Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) yang ketat. SPM yang ketat mencakup 4 tipe pengendalian tersebut. Dan semua hal ini berpusat pada manajer menegah sampai manajer puncak. Karena merekalah yang bertanggung jawab akan pengawasan keseluruhan usaha Kasino dan resort Bellagio tersebut.


5 DAFTAR PINJOL LEGAL MUDAH CAIR 2025