Apa itu kolaborasi? Jika bersumber dari KBBI kolaborasi adalah kerjasama membuat sesuatu. dalam penjelasan secara umum kolaborasi adalah hubungan kerjasama yang dilakukan lebih dari satu pihak. Dalam tulisan ini, penulis atau mengganti pihak itu sebagai generasi.
Kenapa antar generasi perlu berkolaborasi? Karena Setiap generasi memiliki ciri khas tersediri bahkan labeling yang disematkan padanya. Sering kali jurang antar mereka membuat kerjasama tidak berjalan lancar. Bahkan kadang kala dapat berakhir putusnya tali kolaborasi tidak harmonis dalam melaksanan visi dan misi suatu organisasi. Jika antar generasi dalam suatu bangsa tidak mampu bekerjasama, maka mustahil cita-cita itu dapat tercapai. berikut ini, Ada beberapa kolaborasi yang secara teknis dapat dilakukan bersama, yaitu:
1. Diskusi langsung (tatap mata)
Gap antar generasi sebagian besar berada pada sisi penggunaan teknologi dan informasi. Generasi baby boomer dan dengan gen angkatan sebelumnya yang cenderung belum melek teknologi. Sehingga gen Z lebih sering diberikan tugas yang berhubungan dengan teknologi Informasi. Sebaliknya gen Z merasa terlalu terbebani dengan double job, atau tambahan tugas yang harusnya tugas itu bisa dikerjakan bersama-sama walaupun beda generasi. Oleh sebab itu, inisiatif antar generasi penting untuk saling bertemu secara langsnug untuk merumuskan pemecahanan masalah bersama, jangan diki-dikit curhat dan sebar di medsos. Diskusi langsung ini tentu juga dapat dilakukan dengan pelatihan intensif, atau pembagian tugas yang adil yang sesuai dengan angkatan generasi dan kompetensi, atau hal lainnya Yang pasti antar generasi pasti ada titik temu yang digunakan untuk berkolaborasi dengan baik. Ingatlah, generasi adalah sebuah roda agar mesin berjalan dengan baik. Roda dan Mesin tersebut adalah hubungan antar organisasi, negara, bahkan masyarakat dunia.
2. Kolaborasi sebagai gerakan sosial.
Kolaborasi sebagai gerakan sosial adalah kerja-kerja nyata yang harus ditanamkan pada semua orang dimanapun berada. Bahwa setiap generasi harus saling memahami perbedaan mereka dan titik temunya, agar bersama-sama dapat menabur benih-benih baik dimanapun. Pengetahuan akan kelemahan dan kelebihan antar generasi akan mendorong kerjasama massal ini berjalan sesuai harapan. Tentu ini juga sesuai dengan budaya luhur bangsa Indonesia yaitu Gotong Royong. Adapun, dalam hal teknis dan lingkup kecil untuk saling melengkapi maupun mendukung antar generasi, contohnya adalah dalam grup Whatsapp keluarga, biasanya orang tua, akan lebih mudah percaya pada berita hoax, disitulah fungsi gen Z untuk menverifikasi dan transfer ilmu dalam keluarga bahwa berita itu tidak benar, tentu juga dengan komunikasi yang santun agar dapat diterima semua anggota keluarga.
Banjarmasin, 25 Januari 2025
Afrelan Sius Silalahi
No comments:
Post a Comment